Lagu "Tuhan" Potret Hidup Syamsuar, dari Buruh Batubara menuju Pemimpin Daerah

Bupati-Syamsuar-Jenguk-Lutfi-Hakim.jpg
(FACEBOOK.COM/Drs.H.SYAMSUAR,MSi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lagu religi berjudul Tuhan karya grup musik legendaris asal Bandung, Bimbo, ternyata telah lama dipersiapkan oleh Bupati Siak, Syamsuar.

Berbagai kesempatan, dalam perjalanan di dalam mobil dinasnya Toyota Innova, maupun di rumah dan kantor, Syamsuar mencoba menyanyikannya. Termasuk saat perjalanan dinas ke Jakarta.

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Syamsuar mengatakan, lagu Tuhan yang ia nyanyikan dan kemudian diunggah di Youtube, pekan lalu direkamnya pada sebuah studio di Pekanbaru.

"Minggu lalu, 25 Mei malam, (saya rekaman) di Pekanbaru. Sudah lamo saya siapkan lagu ini, Sebelum Puasa, Saya jugo cubo-cubo nyanyikan di Jakarta," kata Syamsuar, Senin malam, 29 Mei 2017.

Baca Juga: Bupati Syamsuar Larut Dan Hanyut Nyanyikan Lagu "Tuhan". Ini Videonya

Pamong senior ini mengatakan, lagu Tuhan sangat tepat menggambarkan kehidupannya selama ini. Pendidikan formal, tutur mantan Camat Siak ini, harus beringsut-ingsut ia selesaikan. Kondisi ini karena bukan berasal dari keluarga mampu.

Bupati Siak Syamsuar Nyanyikan Lagu Tuhan

BUPATI Siak, Syamsuar, hanyut dan larut dalam lagu religi karya grup musik legendaris, Bimbo, berjudul Tuhan.

"Segalo sesuatu Tuhan yang atur, sayo bukan orang senang, sekolah beringsut-ingsut, tamat SMA, ado rezeki bisa lanjut. Saya sempat jadi buruh batubara di Sawahlunto, tahun 1973," tuturnya dengan suara lirih mengenang masa sulit dahulu.

Sadar akan hidup pas-pasan, Syamsuar muda tak mudah mengalah dengan nasib, pantang menyerah. Usai tamat SMA, Syamsuar kemudian menjadi buruh batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat, selama tiga tahun.



Tiga tahun sebagai buruh pertambangan batubara, bekerja mulai azan subuh hingga azan maghrib, menempa diri Syamsuar untuk bekerja keras. 

"Itulah kerja di tambang. Mulai subuh, masak nasi, keruk batubara, pergi pagi pulang petang. Tak mungkin saya berpikirin jadi bupati seperti sekarang ini," tuturnya.

 

"Jadi lagu Tuhan sangat menyentuh diri saya. Berserah kepada Allah, kembali segala sesuatu kepada Tuhan, sangat cocok dengan kondisi saya pribadi selama ini," kenangnya.

Klik Juga: Makan Lontong, Bupati Syamsuar Tampung Keluh-Kesah Pedagang

Barulah, usai ia menerima informasi dari mak ciknya di Bengkalis, ada pembukaan pegawai untuk Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Januari 1976, Syamsuar kemudian mencoba melamar dan diterima.

Dari pegawai honorer, setahun kemudian diangkat sebagai CPNS dengan Golongan IIA, karena hanya lulus SMA. "Dari pegawai inilah saya mulai belajar hidup. Saat honor, gaji saya ketika itu Rp 2.500, lebih tinggi dibandingkan buruh batubara," ceritanya.

Usai diangkat sebagai PNS, kehidupan Syamsuar yang sederhana dan tak berlebihan juga tak berubah. Ia malah sempat tiga kali mengikuti tes masuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), tes ketigakalinya barulah ia dinyatakan lulus.

Bupati Syamsuar Hadiri Malewakan Gelar Datuk

BUPATI Siak, Syamsuar, menghadiri pelewaan (penabalan) gelar Datouk ke Ketua KPU Riau, Nurhamin, dan Danyonif 132/Bima Sakti, Salo, Mayor Inf Adil Amin, Kamis, 25 Mei 2017, di Desa Pasar Kampar, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

"Memang nasib betul. Dari buruh batubara, gaji lebih rendah dari honor di Dispenda Rp 2.500, kemudian disekolahkan Mendagri di APDN, tugas belajar di SI USu, Medan," kata Ketua DPD II Partai Golkar Siak ini.

Saat tugas belajar di Universitas Sumatera Utara (USU), Syamsuar baru dianugerahi anak, 1988-1990. Bermodalkan tunjangan Rp 20 ribu, ia, istri dan anak semata wayangnya ketika itu, menjalani hidup dan kuliah di rantau orang.

Lihat Juga: Menaiki Innova, Sekuriti Konsul Malaysia Tak Tahu Bupati Syamsuar Sudah Tiba

"Dari uang sebesar itulah kami hidup, makan, beli susu anak, dan kuliah di rantau orang," katanya.

Syamsuar menjelaskan, dengan cerita pahit hidupnya tersebut, maka ia memilih judul lagu Tuhan. "Semoga bermakna bagi anak-anak muda, karena hanya Allah segalonyo, Allah yang menentukan jalan kito," pungkasnya.


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline