Riko Yuanda: Hippmih Perlu Perbaikan 100 Persen

mantan-pengurus-Hippmatamah.jpg
(Istimewa)

Laporan: DEDY PURWADI

RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Musyawarah Bersama (Mubes) Himpunan Mahasiswa Indragiri Hilir (Hippmih) sudah berlalu 7 bulan. Namun, sampai hari ini belum ada terlihat sepak terjang sang nahkoda baru di Hippmih, bahkan Program kerja (Proker) pun belum terlihat, kenapa?

Pertanyaan ini diungkapkan mantan pengurus Kecamatan Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Merah (Hippmatamah) Pekanbaru, Riko Yuanda, Selasa, 24 Oktober 2017.

"Saya mencoba untuk menanggapi statement sahabat saya, Bung Syafii, yang mengatakan bahwa Hippmih dan organisasi Kecamatan Inhil hanya garis Koordinasi. Bukan garis intruksi," imbuhnya.

"Lalu pikiran liar saya tercipta. Kenapa yang memilih ketua Hippmih delegasi Kecamatan? jika hanya garis Koordinasi ? apakah organisasi Kecamatan hanya menjadi sapi perah suara (saat mubes) untuk menentukan siapa penahkoda Hippmih setelah kepengurusan lain sampai massa pengabdiannya?" kata Riko.

Ia juga berpendapat, untuk kedepannya yang memilih ketua Hippmih harus pengurus saja tanpa delegasi kecamatan.



"Kita menyadari betul, tambahnya, secara saksama bahwa untuk merubah itu harus ada komunikasi yang baik antara penahloda Hippmih sebagai wadah yang memayungi organisasi kecamatan Inhil lainnya," ujarnya.

Untuk melakukan pembenahan pada organisasi ini, menurut Riko harus disupport secara totalitas baik dalam tubuh intern Hippmih dan Kecamatan yang dinaunginya. Misalnya, yang melantik pengurus tingkat kecamatan dan memberi SK haruslah Hippmih, agar tercipta garis lurus linear yang jelas.

Terakhir dia berkata, namun agar terjadi kestabilan maka politik Hipppmih harus diberi batasan. Yaitu Hippmih hanya memberi SK dan melantik saja organisasi Kecamatan. Hippmih tidak ikut campur terlalu dalam urusan rumah tangga.

Juga hak istimewa kecamatan harus mampu menjadi peyeimbang, dan pengawas. Walau bagaimanapun suatu organisasi sekaliber Hippmih harus diawasi mengingat kedewasaan kita dalam berorganisasi dan professional diri dalam berorganisasi, mengingatkan dan membenahi bukan ada sangkut paut dengan mengganggu rumah tangga.

Banyak mengingatkan berarti banyak yang menyayangi. Jangan ada raja kecil yang tercipta hanya karna kebijakan dan kepentingan terganggu. 
Benahilah dengan 100 persen.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id