BUPATI Indragiri Hilir, HM Wardan, menerima penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (Muri) untuk sajian Tabak Bunga Telur terbanyak di Indonesia, Sabtu, 30 September 2017, Lapangan Gajah Mada, Tembilahan, Inhil.
(RIAUONLINE.CO.ID/DEDI PURWADI)
Laporan: M ZAENAL
RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) membuat sejarah dengan mencatatkan rekor dunia. Sajian Tabak Bunga Telur mencatatkan rekor baru dalam rangkaian Semarak Tahun Baru Islam 1439 H.
Kegiatan dipusatkan di lapangan Gajah Mada, Tembilahan, Sabtu, 30 September 2017 ini, dihadiri langsung Bupati Inhil, HM Wardan, tokoh agama dan ribuan masyarakat Inhil yang bersama-sama memeriahkan acara tersebut.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Kabupaten Inhil memecahkan Rekor Shalawat Nariyah terbanyak pada peringatan Muharram 1439 H kali ini. Pemerintah Kabupaten Inhil berencana akan mencatatkan rekor MURI Tabak Bunga Telur Terbanyak.
Namun, ternyata prestasi diraih melebihi ekspektasi awal, Tabak Bunga Telur dikukuhkan sebagai rekor dunia oleh tim verifikasi Museum Rekor Indonesia (Muri).
Berdasarkan hasil verifikasi faktual dilakukan Tim Verifikasi Muri, tercatat lebih dari 1.500 tabak bunga telur tersaji di lapangan Gajah Mada, Tembilahan.
Ini berarti, kesekian kalinya, Kabupaten Inhil memperoleh penghargaan prestisius, tidak hanya dalam ruang lingkup Nasional, melainkan penghargaan berskala dunia.
"Tahun lalu, kita juga berhasil mendapatkan rekor MURI untuk Salawat Nariyah dan barzanji seribu berkah. Tahun ini, Alhamdulillah, kita kembali sukses meraih rekor Muri. Nahkan skala dunia dalam kategori Tabak Bunga Telur Terbanyak," Kata Bupati Wardan penuh suka cita.
Capaian penghargaan tersebut, diungkapkan Wardan bertujuan melestarikan tradisi telah turun-temurun terjaga di maayarakat, Inhil. Selain itu, tujuan lebih spesifik untuk menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda terhadap Islam.
Selanjutnya, Wardan menjelaskan, , peringatan pergantian tahun Islam ini merupakan momentum strategis menuju kehidupan lebih baik, bermanfaat dan bertabur berkah.
Sebab, perayaan bulan Muharram dijadikan dasar penanggalan ini sudah menjadi tradisi dan budaya Islam Nusantara sejak bertahun- tahun lalu.
"Perayaan yang diadakan setiap awal Muharram ini juga merupakan peringatan dari upaya hijrah Nabi Muhammad berkesesuaian dengan ruang dan waktu," ujarnya.
Sejak 15 tahun lalu, tuturnya, peringatan masuknya bulan Muharram memang menjadi tradisi di Inhil. Peringatan ini, dikemas dalam sebuah even, even wisata religi Gema Muharram.
"Dalam Gema Muharram 1439 H ini, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, seperti Doa peralihan tahun, tabligh akbar, pengembangan seni Islam melalui penampilam teatrikal dan musik Islami," jelas Wardan.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, diwakili Kepala Badan Keselamatan Bangsa dan Politik Provinsi Riau, Chairul Riski, mengatakan, tradisi Gema Muharram seperti diselenggarakan di Inhil, sudah semestinya dilestarikan bertujuan mengembangkan destinasi wisata religi sebagai ikon wisata Provinsi Riau.
"Ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita. Kebanggaan ini dilatarbelakangi oleh potensi pengembangan kepariwisataan di Provinsi Riau, terutama dalam bidang kepariwisataan religi," katanya.
Dalam even wisata religi Gema Muharram 1439 Hijriyah ini, Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan juga melaksanakan buka puasa dan shalat maghrib berjama'ah dengan para tamu undangan dan ribuan masyarakat di Lapangan Gajah Mada, Tembilahan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id