Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, ROKAN HILIR - Rokok yang sedang menyala sengaja dibuang oleh Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead untuk membuktikan omongan warga bahwa rokok tercampak mampu menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Namun, setelah ditunggu hampir sepuluh menit rupanya rokok itu tidak membakar lahan saat itu dalam keadaan kering dan kekurangan air.
"Ternyata mengkambinghitamkan rokok itu tidak benar di eksperimen pertama ini," kata Nazir, di lahan bekas terbakar milik warga simpang Pemburu, Rantau Bais, Rokan Hilir, Sabtu, 3 September 2016.
Nazir pun menambahkan sanggahannya. "Rokok satu batang ini saja sudah hampir lima menit habisnya, apalagi sudah tinggal puntung," katanya.
Baca Juga: Kepala BRG Dihadang Sekuriti PT RAPP, tak Diperbolehkan Masuk Konsesi
Sementara itu, pengawal Kepala BRG dari Satuan Polisi reaksi Cepat (SPORC), Islami, menyarankan untuk menggunakan rokok berjeniskan kretek. "Kalau rokok kretek itu baranya lama Pak. Tidak seperti rokok putih ini," tuturnya.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, rokok yang dibuang Nazir itu jenis rokok putih yang diletakkan di atas sekam memang mudah menyulut api.
Terakhir, untuk eksperimen berikutnya akan menggunakan rokok kretek untuk membuktikan apakah omongan warga itu memang benar. "Eksperimen pertama memang gagal, nanti kita coba di Dumai menggunakan rokok kretek," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline