RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu membuat petani ikan di Kuansing mengalami kerugian mencapai Rp 1,4 miliar.
"Setelah kita hitung total kerugian petani ikan di Kuansing mencapai Rp 1,4 miliar," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Kuansing, Yulizar kepada RIAU ONLINE, Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut Yulizar selain banyak kolam ikan yang rusak, ikan yang akan dipanen juga banyak yang lepas akibat terendam banjir. Bahkan pakan ikan juga banyak yang tidak bisa diselamatkan.
"Kita sudah sampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuansing untuk selanjutnya dilaporkan ke pemerintah pusat," ujar Yulizar.
Yulizar berharap pemerintah pusat nantinya melalui Kementerian terkait bisa membantu meringankan beban petani ikan untuk mengganti kerugian akibat bencana banjir yang terjadi di Kuansing.
"Tiap-tiap Kementerian biasanya ada dana tanggap darurat, semoga nanti itu bisa disalurkan sehingga dapat meringankan beban petani ikan untuk membantu memperbaiki kolam yang rusak dan mengganti kerugian banyak ikan lepas akibat banjir," katanya.
Data yang dimiliki Dinas Perikanan Kuansing ada sekitar 34 pembudidaya ikan yang berada di 6 kecamatan di Kuansing yang terdampak banjir. Terparah katanya berada di Kecamatan Benai.