RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) menemukan satu ekor sapi kurban positif terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sayangnya, hewan kurban tersebut sudah disambelih saat pelaksanaan kurban Idul Adha lalu.
"Ada satu yang ditemukan positif terinfeksi PMK," ujar Kepala Bidang Peternakan, Asrul dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 19 Juli 2022 kemarin.
Hewan kurban jenis sapi tersebut baru diketahui positif terinfeksi virus PMK setelah keluarnya hasil laboratorium.
"Hasil lab baru keluar kalau tidak salah Jumat atau Sabtu kemarin," kata Asrul.
Sapi tersebut, kata Asrul, berasal dari Medan, Sumatera Utara. Sapi tersebut sakit setelah satu minggu berada di Kuansing.
"Dari 15 sapi yang didatangkan dari Medan oleh toke kemarin itu, ada dua yang sakit, dan satu ternyata terinfeksi PMK setelah hasil lab keluar," katanya.
Asrul memastikan sapi yang positif PMK tidak masalah dikonsumsi oleh masyarakat. "Kita takut terjadi penyebaran, kalau dikonsumsi tidak ada masalah," katanya.
Hasil pemantauan di lapangan, kata Dia, sejauh ini belum ada laporan ternak warga yang tertular PMK.
"Kita terus monitor sampai kini belum ada laporan dilapangan ada ternak warga yang terpapar PMK," katanya.
Asrul mengimbau warga untuk segera melapor ke dinias atau puskewan terdekat jika menemukan ternak yang terpapar PMK.
"Gejala umum PMK ini biasanya sapi mengalami demam panas, kurang mau makan, air liur biasanya banyak keluar dari mulut," katanya.
Gejala terparah lanjut Dia, ternak mengalami sariawan parah seperti bibir pecah-pecah dekat mulut atau lidah.
"Kalau ada yang seperti ini kita minta ternak langsung diisolasi supaya tidak menyebar ke ternak lain," tambahnya.