RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN- Virus Corona tidak hanya bisa membunuh manusia, virus ini ternyata juga membunuh sendi-sendi perekonomian. Akibat virus ini muncul pada Maret 2020 lalu di Kuansing membuat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuansing anjlok atau berada diangka 0,98 persen.
Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kuansing jauh menurun. Tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kuansing masih bagus. Pada 2017 pertumbuhan ekonomi masih sebesar 4,37 persen, 2018 sebesar 4,68 persen dan 2019 sebesar 4,62 persen.
"Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi kita (Kuansing,red) hanya sebesar 0,98 persen," demikian disampaikan Kepala Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kuansing, Ir Maisir pada acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Kuansing Tahun 2021-2026 di pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Rabu, 30 Juni 2021.
Dari pertumbuhan tersebut, dengan kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) hanya tinggal sebesar 4,6 persen terhadap Provinsi Riau. Tahun 2021 ini Pemkab Kuansing menargetkan pertumbuhan ekonomi Kuansing diatas angka 4 persen.
Disampaikan Maisir, PDRB terbesar berada pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 50,73 persen (Kelapa Sawit dan Karet) dan sektor industri pengelohan sebesar 27,68 persen.
Dimana produksi kelapa sawit Kuansing satu tahun itu sebesar 129.157 ton dengan kontribusi sebesar 3,58 persen terhadap Riau. Dan untuk produksi karet mencapai 84.859 ton atau 13,82 persen dari total produksi karet di Provinsi Riau.
Sementara laju pertumbuhan PDRB tertinggi berada pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan lainnya 9,72 persen dan paling rendah pada sektor jasa perusahaan hanya minus diangka 20,45 persen.