RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Asal muasal nama Desa Setiang, di Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau ternyata memiliki sejarah unik.
Cerita seorang warga Setiang, Sudar Manto asal nama desa Setiang sendiri dulunya ada warga yang mendirikan rumah tua di desa tersebut. Ketika ingin mendirikan sebuah tiang yang panjangnya sekitar 20 meter, namun tiang tersebut tiba-tiba jatuh dan meluncur masuk ke dalam sungai.
"Saat akan didirikan oleh warga tiang itu tiba-tiba jatuh meluncur masuk sungai," cerita Sudar Manto mantan Kepala Desa Setiang, Kecamatan Pucuk Rantau, Kamis, 26 Maret 2021.
Tiang kayu tersebut kata Sudar Manto langsung tenggelam masuk sungai. Ketika warga ingin mengambil kembali tiang tersebut, tiba-tiba tiang kayu tersebut menghilang.
"Padahal kalau dari cerita orang tua-tua kami dulu, tiang kayu itu terlihat jelas berada di dalam dasar sungai. Tetapi ketika mau diambil dan diselami tiang kayu tersebut tiba-tiba hilang tidak terlihat lagi," katanya.
Aneh memang katanya, ketika warga yang menyelam tersebut naik ke atas dan kembali melihat tiang kayu itu muncul. "Itu la awal nama desa ini diberi nama Desa Setiang," katanya.
Ada Makam Keramat
Di Desa Setiang sendiri juga terdapat makam keramat yang diberi nama Cupang Mejan. Asal nama Cupang Mejan sendiri karena batu nisan yang ada di atas makam tersebut memiliki cabang dua.
"Dulu hanya kayu jenis sungkai tumbuh di atas makam tersebut, setelah sekian lama kayu tersebut berubah menjadi batu nisan," cerita Sudar Manto.
Makam tersebut katanya, sudah dipugar dimasa pemerintahan Bupati Kuansing Sukarmis. Makam tersebut diberi nama Cupang Mejan Datuk Tanggo Rajo. "Itu nama Datuk di Desa Setiang bersuku Chaniago," katanya.
Makam keramat tersebut juga sering dikunjungi oleh warga untuk berziarah. "Banyak juga warga yang berziarah di makam itu," katanya.
Dari kota Teluk Kuantan Desa Setiang bisa ditempuh dengan waktu lebih kurang satu jam apabila melewati Kecamatan Benai. Desa Setiang juga bisa dilewati dari Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik dengan jarak tempuh lebih kurang 1 jam perjalanan.
"Kalau dari Pangkalan ibukota Kecamatan Pucuk Rantau jaraknya lebih kurang 21 kilometer," katanya.