RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Sejumlah rekanan harus membanting harga penawaran hingga 18 - 20 persen dari pagu yang sudah ditetapkan. Ini dilakukan untuk memenangkan kegiatan yang lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kuansing, Andri Yama mengatakan, ini karena paket kegiatan tahun ini jumlahnya yang sedikit juga persyaratan lelang tahun ini cukup gampang.
"Kalau jauh turun dari pagu memang karena jumlah paket kegiatan tahun ini sedikit dan syarat lelang tahun ini sangat gampang," kata Andri Yama, Kamis, 12 November 2020 kemarin.
Menurutnya, kalau rekanan berani menawar jauh dari pagu tentunya mereka juga berani mengerjakan kegiatan dengan kualitas yang bagus pula. "Kalau untuk pengawasan itu nanti di masing-masing OPD," ujar Andri.
Apabila nanti kualitas pekerjaan tidak bagus atau tidak selesai tentu akan ada sanksi bagi perusahaan seperti di blacklist atau membayar denda. Menurutnya, kita tentu tidak bisa melarang rekanan membanting harga penawaran hingga 18-20 persen.
"Kemarin yang menawar ada sampai 20 persen dari pagu, kita lakukan verifikasi dari mana mereka mendapatkan harga tersebut. Namanya harga timpang kita lakukan verifikasi," katanya.
Rata-rata, kata Andri Yama, rekanan menawar sekitar 18-19 persen dari pagu yang sudah ditetapkan. "Ini karena paket sedikit rekanan berani menawar 18-19 persen," katanya.
Dilihat dari laman LPSE Kabupaten Kuansing, untuk kegiatan pembangunan jembatan Gunung Toar tahap II dimenangkan PT Kalber Reksa Abadi. Pagu proyek pembangunan jembatan ini Rp 24,1 miliar dengan nilai kontrak 21,9 miliar, Anggaran untuk pembangunan jembatan Gunung Toar tahap II ini berasal dari APBD Kuansing 2020.
Kemudian kegiatan peningkatan jalan Saik - Koto Kombu dimenangkan PT Kerja Sama. Pagu proyek ini sebesar Rp 10,4 miliar dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar. Anggaran juga bersumber dari APBD Kuansing.
Selanjutnya kegiatan pembangunan kolam pemandian objek wisata air panas Sungai Pinang dengan pagu Rp 2,7 miliar dengan nilai kontrak Rp 1,6 miliar. Paket ini dikerjakan PT Karunia Putri.
Pembangunan gedung pustaka tahap II dengan pagu Rp 11,5 miliar dengan nilai kontrak Rp 9,4 miliar. Paket ini dikerjakan PT Deskindo Riau Mandiri.
Dan pembangunan lintasan atletik stadion utama Sport Center dengan pagu Rp 10,5 miliar dengan nilai kontrak Rp 8,5 miliar. Proyek ini dikerjakan PT Ramawijaya. Dan anggaran bersumber dari APBD Kuansing 2020.