RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Lahar pertanian padi seluas 1.824 Hektar di Kabupaten Kuansing, Riau sampai akhir tahun nanti menunggu masa panen.
Lahan pertanaman tersebut tersebar diseluruh Kecamatan di Kuansing.
"Kita bersyukur di masa pandemi Covid-19 ini petani kita masih bisa bercocok tanam," ujar Pelaksana tugas (Pjs) Bupati Kuansing, Roni Rakhmat saat menghadiri acara panen raya dan perbaikan mutu intensifikasi di Desa Teberau Panjang, Kecamatan Gunung Toar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Roni berharap semoga panen padi tahun ini terhindar dari berbagai bencana alam seperti banjir, kemarau dan bencana lainnya.
"Semoga tahun ini tanaman padi tidak mengalami kerusakan (gagal panen)," harapnya.
Petani sebagai pelaku utama dalam bercocok tanam padi semoga bisa mewujudkan pertanian Riau menjadi maju, mandiri, modern guna pencapaian peningkatan produksi 50 persen dari total kebutuhan Provinsi Riau sampai tahun 2024.
"Pak Gubernur sudah mencanangkan suatu program Riau Bergerak Tanam Padi (Riau Bertani)," kata Roni.
Program Pemerintah Provinsi tersebut, katanya, telah menyelenggarakan beberapa bentuk kegiatan untuk masing-masing kabupaten/kota di Riau. Terutama dalam bentuk Clanter dan untuk Kuansing ada dua clanter dengan total luasan 1.539 ha tahun 2021.
Dan akan direalisasikan kegiatan intensifikasi seluas 500 ha termasuk areal yang di panen hari ini (Selasa,red) di desa Teberau Panjang.
Dimana luas panen raya di desa Teberau Panjang dilaksanakan pada lokasi kegiatan perbaikan mutu intensifikasi (PMI) dengan hamparan seluas 136 ha. "Panen yang kita panen hari ini (Selasa,red) merupakan hasil penanaman bulan Juli yang lalu," katanya.