(robi)
Kamis, 26 Desember 2019 04:16 WIB
(robi)
Laporan: ROBI SUSANTO
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Banjir kedua diwilayah Kuatan Singingi membuat area persawahan pertanaman padi yang terendam banjir lebih luas dibanding banjir pertama lalu.
Banjir kedua di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau mulai terjadi sejak Minggu, 22 Desember 2019. Selain merendam ribuan rumah masyarakat, banjir juga merendam fasilitas umum dan lahan pertanian.
"Data terakhir pertanaman yang terendam luasnya mencapai 1.395 hektar," ujar Kepala Dinas Pertanian Kuansing melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Yunafrizal kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 24 Desember 2019.
Hingga kini Dinas Pertanian Kuansing belum bisa merilis berapa luas pertanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen.
Baca Juga
"Banjir pertama maupun banjir kedua ini belum kita keluarkan berapa luas lahan yang gagal panen. Nanti akan kita rilis secepatnya," ujar Yunafrizal.
Menurut Yunafrizal, pertanaman yang terendam banjir sama dengan yang pertama lalu, hanya saja luasnya bertambah bila bila dibandingkan dengan banjir pertama. "Banjir kedua luas pertanaman yang terendam lebih luas," ungkapnya.
Banjir pertama lalu yang terjadi mulai Senin, 9 Desember 2019, luas pertanaman padi yang terendam mencapai 1.007,79 Hektar. Sementara untuk luas persemaian yang terendam banjir mencapai 31,8 hektar.
Berikut data luas pertanaman padi yang terendam banjir 9-14 Desember 2019 lalu
1. Kuantan Tengah 347,05 ha (tersebar di 13 desa)
2. Gunung Toar 244 ha (tersebar di 11 desa)
3. Kuantan Mudik 70,24 ha (tersebar di 13 desa)
4. Benai 54,7 ha (tersebar di 10 desa)
5. Inuman 49 ha (tersebar di 5 desa)
6. Cerenti 45 ha (tersebar di 2 desa)
7. Kuantan Hilir 145 ha (tersebar di 4 desa)
8. Pangean 19,8 ha (tersebar di 10 desa)
9. Sentajo Raya 30 ha (tersebar di 2 desa)