SPBU di Kuansing Hanya Boleh Melakukan Pengisian Jerigen Malam Hari

ahar.jpg
(robi)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Industri Kabupaten Kuansing menegaskan pengisian jerigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memang dibatasi.

Pengisian BBM menggunakan jerigen hanya boleh dilakukan pada malam hari dengan waktu dua jam mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB.

Namun di lapangan kondisinya jauh berbeda, masih ada sejumlah oknum di SPBU membandel tidak mentaati aturan yang sudah dibuat tersebut.

Sehingga masyarakat yang ingin mengisi BBM bersubsidi seringkali tidak kebagian karena sudah habis dan harus menunggu sampai pengiriman BBM datang lagi.

"Kalau ada SPBU melakukan pengisian BBM di luar waktu yang sudah ditentukan berarti ada permainan," tegas Azhar, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Industri Kuansing, Selasa, 26 November 2019.

Azhar menegaskan, SPBU dilarang melakukan pengisian BBM pada siang hari."Kita sudah sampaikan kepada pengelola agar tidak melakukan pengisian jerigen pada siang hari," tegasnya.



Pihaknya juga telah menyampaikan kepada pengelola SPBU supaya pendistribusian BBM bersubsidi terutama premium dan solar supaya diatur agar BBM bersubsidi ini tidak cepat habis.

"Kalau datangnya 8 ribu liter, itu harus diatur berapa untuk jerigen dan berapa untuk kendaraan, jangan untuk jerigen yang lebih banyak," tegasnya.

Karena selama ini terang Azhar, apabila BBM bersubsidi ini habis di SPBU itu selalu Dinas yang disalahkan kurang melakukan pengawasan.

Meskipun diakuinya, sejauh ini pihaknya memang belum memiliki tim khusus memantau pendistribusian BBM terutama pada malam hari. "Memang belum ada tim khusus untuk itu," pungkasnya.

Lanjut Azhar, sebenarnya yang menganggap sulit mendapatkan BBM adalah masyarakat yang terbiasa membeli BBM jenis Premium karena harganya memang lebih murah.

"Sebenarnya ada alternatif lain, masyarakat bisa mengisi Pertalite atau Pertamax, cuma selama ini masyarakat kita selalu beranggapan tidak dapat Premium BBM sulit, padahal tidak sulit ada alternatif lain," terangnya.

Seharusnya paradigma ini harus dihilangkan karena di SPBU sendiri memiliki beberapa alternatif selain premium juga ada Pertalite dan Pertamax.

Kemudian saat rapat beberapa waktu lalu Azhar juga menyampaikan kepada pihak Pertamina supaya mulai 2020 setiap pengiriman BBM ke SPBU diberitahukan kepada Dinas terkait.

Ini tujuannya supaya Dinas bisa ikut memantau dan melakukan pengawasan terhadap setiap pengiriman BBM untuk Kabupaten Kuansing.

Karena selama ini pengiriman BBM ini tidak pernah diinfokan oleh Pertamina, sehingga Dinas sulit untuk memantau. "Kalau terjadi kelangkaan BBM kita yang disalahkan, sementara kita tidak tahu data pengiriman BBM ke SPBU itu berapa setiap harinya," katanya.