Dinas Kesehatan (Diske) Pelalawan telah menyediakan ruangan khusus panderita virus corona atau covid-19, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
(istimewa)
Laporan: RISKI APDALLI
RIAUONLINE, PANGKALAN KERINCI - Kabar baik kembali datang dari Pelalawan, satu lagi pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 dinyatakan negatif.
Gugus tugas penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten Pelalawan, Riau, menyampaikan petugas terus mengecek perkembangan warga yang masuk dalam pemantauan dan pengawasan.
Berdasarkan data terbaru milik gugus tugas Covid-19 Pelalawan hari ini, Ahad 22 Maret 2020 siang, warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak empat orang, sama seperti sehari sebelumnya.
Sedangkan warga yang kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkurang menjadi tiga orang yang sebelumnya empat orang.
"Satu warga yang PDP telah dinyatakan negatif. Itu pasien yang diisolasi di salah satu rumah sakit di Kabupaten Tanjung Balai Karimun," ungkap juru bicara Gugus Tugas Pelalawan, Asril, Ahad 22 Maret 2020.
Asril menyebutkan, status pasien tersebut diketahui negatif setelah menerima hasil pemeriksaan atau SWAB dari laboratorium Kemenkes. Sedangkan tiga orang PDP lagi masih menunggu hasil pengecekan yang sama.
Warga tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri seperti umrah dan ada juga yang berkunjung ke dalam negeri yakni dari daerah yang telah terjangkit virus corona.
Adapun pasien yang menjalani isolasi dan obervasi ada di beberapa tempat seperti, di RSUD Kabupaten Siak, RS Awal Bross Pekanbaru, dan RS Efarina Pangkalan Kerinci.
Berdasarkan pemantau para medis, kondisi kesehatan mereka semakin membaik. Gejala batuk dan flu serta demam dan sesak nafas yang dirasakan sebelumnya menunjukan pengurangan selama menjalani isolasi.
"Sejauh ini sudah dua warga kita yang negatif corona. Kita berharap semuanya semakin membaik," kata Asril.
Asril mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoaks. Kecuali sudah ada informasi resmi dari Dinas Kesehatan.
"Kita imbau masyarakat, agar tidak mudah percaya informasi yang beredar, terkecuali sudah ada informasi resmi dari pihak Dinas Kesehatan," pungkasnya kepada, RiauOnline.co.id.***