Alat Pendeteksi Suhu Tubuh di Pelabuhan Bengkalis Rusak

alat-therma.jpg
(andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Pemerintah RI tengah gencar mengantisipasi dan mewaspadai penyebaran virus corona. Karena itu, perlu dilakukan langkah pencegahan dan pengawasan khusus di pintu masuk penumpang Internasional.

Namun Kabupaten Bengkalis, Riau justru dinilai abai dalam mengatasi virus corona.

Pasalnya, daerah yang memiliki Pelabuhan Internasional berhadapan langsung dengan Malaysia, Bandar Sri Setia Raja (BSSR), di Selat Baru, Kecamatan Bantan mempunyai alat Thermal Scanner tapi tidak berfungsi.

Salah seorang petugas kesehatan di pelabuhan itu, mengatakan alat didatangkan sejak 29 Januari 2020 lalu. Namun hingga saat ini alat scanner dimanfaatkan guna mendeteksi penumpang dari Malaysia tidak dapat digunakan dikarenakan tidak adanya ruangan bersuhu dingin untuk meletakkan alat pendeteksi virus corona tersebut.



Diakuinya, alat scanner ini didatangkan sejak 29 Januari lalu, namun tidak ada laporan bukti visual jika alat tersebut tidak dipakai.

Apabila alat tersebut tidak difungsikan maka akan kembali ditarik oleh wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Dumai.

"Sebelumnya, Pak Sekda sempat datang melihat alat itu. Dia juga menegaskan di pelabuhan harus sudah ada ruangan tersendiri untuk alat-alat tersebut," ungkapnya, Senin, 16 Maret 2020 namun tidak berkenan disebut namanya.

Diapun mengakui, dengan tidak berfungsinya alat tersebut, pihaknya tidak akan mampu mendeteksi sinar inframerah pada tubuh penumpang WNI atau WNA yang keluar masuk dari luar Negeri.

Terpisah, Sekretaris Dishub Bengkalis H Zul Asri ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa, pihaknya tidak memiliki wewenang lantaran tidak anggaran.

"Dari pihak perhubungan masih menunggu SK atau perintah dari bupati, tapi sampai sekarang belum ada. Kami takut menyalahi aturan. Kalau memang sudah ada arahan dari bupati, kami akan langsung mengambil dana tersebut," terang Zul Asri.

Dia mengakui, hingga sekarang belum ada keputusan dari atasan. Dan tidak berani untuk membuat keputusan. Apalgi sekarang pimpinan Bengkalis hanya Plh.

"Kalau kami berkerja sendiri, berbahaya juga bagi kami kan. Dan ini juga perlunya ketegasan dari Diskes Bengkalis," imbuhnya