Ahli Geologi: Riau Tidak Masuk 'Ring Of Fire" Gempa

Husnul-Kausarian.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HUSNUL KAUSARIAN)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gempa yang terjadi di Kabupaten Kampar, Riau Sabtu kemarin merupakan sesuatu yang langka. Sebeb selama ini Riau dikenal aman dikejutkan dengan gempa dengan skala 3,9 Skala Ricther (SR) tersebut.

Namun, gempa itu tidak terasa hingga ke permukaan karena terjadi pada kedalaman lebih dari 200 kilometer.

Sebelum Kampar, gempa yang sama juga pernah melanda Rokan Hulu. Di bulan yang sama, Januari, tapi pada 2017 silam. Meski dua kali terjadi gempa dalam kurun waktu dua tahun, tak berarti Riau merupakan wilayah aktif yang terdampak bencana itu.

Baca Juga: BPBD Riau Siapkan Alat Dan Personil Jika Gempa Susulan Landa Kampar Dan Rohul

Ahli Geologi Riau, Dr Husnul Kausarian di Pekanbaru, Minggu menjelaskan gempa-gempa yang terjadi di Riau merupakan dampak dari letak Indonesia yang termasuk dalam Ring of Fire atau pusat kegempaan Asia Pasifik.

Namun begitu, Riau tidak serta merta masuk ke dalam Ring of Fire  tersebut.



"Secara geologis, Riau tidak masuk Ring of Fire  gempa, seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Aceh, Mentawai pesisir Barat lainnya," katanya.

Justru dia mengatakan yang paling parah itu adalah Mentawai, karena pulau di wilayah barat Sumatera itu terbentuk akibat tumbukan lempeng Eurasia dan Indo Australia.

Lebih jauh, Husnul juga menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Riau lebih disebabkan kondisi geografis Bumi Lancang Kuning itu dekat dengan Sumatera Barat.

"Sumbar itu daerah aktif, ini juga tidak terlepas dari keaktifan dari tumbukan dua lempeng. Sumatera ini pertemuan dua lempeng, Eurasia bagian barat dan Indo-Australia bagian laut," jelasnya.

"Sekarang kan itu (lempeng) cukup aktif. Terutama pasca gempa Tsunami 2004 lalu. Akibat gempa itu berdampak pada aktifnya patahan minor di Riau," lanjutnya.*

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE

Follow Twitter  @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id