Jenazah Wahyu Fikranda alias Viki saat berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Kartini Pekanbaru.
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Nandang, memerintahkan Kapolres Kampar untuk menyelidiki pelaku penganiayaan yang menewaskan WF alias Viki (20).
Pemuda itu diduga pelaku begal tanpa terlebih dahulu dibuktikan kebenarannya. "Itu aksi main hakim sendiri. Saya sudah beritahu Kapolres dan Bupati bahwa itu tidak bisa ditolerir, karena kalau tidak ditangani akan jadi preseden buruk. Supaya tak terjadi lagi hal-hal tak diinginkan," tegas Nandang, Selasa, 19 Desember 2017.
Nandang menegaskan, Kepolisian bisa menyelidiki pelaku dari video yang beredar. Dari sana, akan diketahui siapa saja pelakunya. "Bisa dipelajari, siapa yang menggerakkan, turut serta dan membantu aksi tersebut serta aktor intelektualnya," ungkap Nandang.
Dalam kasus ini, kata Nandang, Kepolisian hanya menegakkan hukum. Pelaku bisa dijerat pasal berlapis, yakni pasal pembunuhan dan penganiayaan berat yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Ke depan, Nandang mengimbau masyarakat tidak main hakim sendiri terhadap terduga pelaku kejahatan. Ia meminta pelaku diserahkan kepada aparat hukum terkait untukproses hukum.
"Main hakim sendiri itu bukannya berjasa tapi justru petaka dan merugian masyarakat karena melawan hukum. Ini baru diduga, baru fitnah belum tentu kebenarannya," ingat Nandang.
Viki tewas dikeroyok di Dusun Desa Rimbo Panjang, Jalur II, Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Sabtu, 16 Desember 2017 sekitar pukul 21.00 WIB. Penganiayaan berawal ketika warga tengah melakukan ronda dan melihat Viki yang mengendarai sepeda motor berhenti di semak-semak.
Beberapa warga menanyakan keberadaan Viki di tempat itu. Viki menjawab sedang menunggu temannya. Namun, warga curiga karena gerak-gerik dan nada bicara Viki yang gugup dan ketakutan. Apalagi setiap ditanya, ia selalumengalihkan pembicaraan.
Melihat gelagatnya itu, masyarakat semakin curiga kalau Viki adalah pelaku begal yang sering beraksi di daerah tersebut. Merasa terpojok ditanya terus, Viki kabur hingga dikejar dan diteriaki begal. Warga yang ada di sekitarnya beramai-ramai menangkap Viki dan menganiayanya hingga mengalami luka parah di kepala dan muka. Tidak hanya itu, warga yang sudah emosi juga membakar sepeda motor yang dikendarai Viki.
Sementara Kapolres Kampar, AKBP Deni Okviano, menyatakan sudah memerintahkan anggotanya untuk mencari siapa-siapa saja yang melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap Viki.
Menurutnya, polisi tak memerlukan laporan dari orangtua korban terkait penyelidikan kasus itu. Polres Kampar sudah membentuk tim khusus dan sejumlah saksi mata telah dimintai keterangannya. "Personel lagi bekerja di lapangan, para saksi dan bahan keterangan juga telah kita dapatkan," terang Deni.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id