RIAU ONLINE, BANGKINANG - Pascadibukanya pintu air Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotapanjang, hulu dari Sungai Kampar, membuat puluhan desa di sepanjang sungai terpanjang di Riau itu, tenggelam.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, sejak Selasa (9/2/2016) subuh, air Sungai Kampar secara pelan tapi pasti semakin tinggi. Selain menenggelamkan rumah, permukiman, sekolah dan lahan pertanian, jalan lintas Sumatera yang menghubungan Pekanbaru-Bangkinang juga ikut terendam.
(Baca Juga: Pintu Air Dibuka PLTA Kotopanjang Dibuka, Puluhan Desa di Kampar Tenggelam)
Jalan Pekanbaru-Bangkinang yang terendam banjir itu berada di Simpang Kubu, Desa Tanjungrambutan, Kecamatan Kampar. Air sudah setinggi mata kaki dan menghambat laju kendaraan. Ketinggian air semakin bertambah dibandingkan tadi malam hingga Selasa subuh.
"Hampir seluruh desa di bantaran Sungai Kampar, mulai dari Desa Merangin hingga Kecamatan Tambang, tenggelam. Ketinggian air malah mencapai 4 meter, paling rendah semata kaki," kata Nando, di lokasi banjir.
Ia menjelaskan, daerah-daerah yang terparah akibat dibukanya pintu air PLTA Kotopanjang ini paling banyak di Kecamatan Kampar.
Sementara itu, Mahyuddin Yusdar, warga Desa Tanjungrambutan, Kecamatan Kampar, menceritakan, usai dibukanya pintu air waduk PLTA Kotopanjang, Senin pagi, air Sungai Kampar mulai meninggi. Pintu air dibuka karena di bagian hulu waduk dan Sungai Kampar, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. juga banjir.
(Klik Juga: Warga Tuding Pengelola PLTA Kotopanjang Lambat Buka Pintu Air)
"Air mulai masuk ke rumah warga sejak tadi malam (Senin). Warga terpaksa dievakuasi sejak Selasa dinihari menggunakan perahu karet," kata Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Riau ini.
Simak berita Banjir Pangkalan lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline