Presiden Minta Prajurit TNI Aktif Selain di 15 Lembaga ini Harus Pensiun

Menteri-Pertahanan-Menhan-RI-Sjafrie-Sjamsoeddin.jpg
(Abid Raihan/kumparan)

RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto meminta agar revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI mengatur agar prajurit TNI yang ditugaskan di kementerian dan lembaga lain harus pensiun dini.

Meski demikian, Presiden juga mengecualikan sejumlah kementerian/Lembaga (K/L) yang masih bisa diisi oleh prajurit aktif TNI.

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, prajurit TNI yang sudah pensiun dini pun kualitas dan kemampuannya harus terukur untuk menempati kementerian atau lembaga yang dituju. Namun, TNI yang aktif juga diusulkan agar bisa menempati 15 kementerian/lembaga melalui RUU TNI.

"Jadi ada 15, kemudian untuk jabatan-jabatan tertentu lainnya, itu kalau mau ditempatkan dia mesti pensiun," kata Sjafrie, dikutip dari ANTARA, Selasa, 11 Maret 2025.

Dia pun berterima kasih kepada DPR RI yang mementingkan kepentingan nasional terhadap TNI sebagai institusi pertahanan negara untuk bisa lebih profesional, modern, dan meningkatkan kemampuan.

Dalam RUU tersebut, menurut dia, pemerintah mengusulkan perubahan terhadap tiga poin, di antaranya soal kedudukan TNI dalam ketatanegaraan, perpanjangan usia dinas, hingga pengaturan penempatan TNI pada jabatan sipil.

Di samping itu, dia pun tidak merespons secara eksplisit terkait posisi Letkol Inf Teddy Indra Wijaya yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. Pada intinya, dia mengatakan bahwa prajurit TNI harus pensiun jika mengisi jabatan-jabatan tertentu di kementerian atau lembaga.

"Masuk nggak dalam kategori itu? Kalau termasuk di luar 15 kategori itu ya terkena. Pensiun dulu, baru melanjutkan pekerjaannya," kata Sjafrie.

Berikut 15 kementerian/lembaga yang diusulkan bisa diisi oleh prajurit TNI aktif, dalam RUU TNI:


  1. Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Negara

  2. Pertahanan Negara

  3. Sekretaris Militer Presiden

  4. Intelijen Negara

  5. Sandi Negara

  6. Lemhannas

  7. DPN

  8. SAR Nasional

  9. Narkotika Nasional

  10. Kelautan dan Perikanan

  11. BNPB

  12. BNPT

  13. Keamanan Laut

  14. Kejaksaan Agung

  15. Mahkamah Agung (ANTARA)