RIAU ONLINE - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pastikan efisiensi APBN dan APBD tak akan berpengaruh pada hak dosen dan mahasiswa, seperti tunjangan kinerja (Tukin) dosen dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Fauzan, Rabu, 19 Februari 2025 mengatakan, Tukin dosen dan KIP masih akan berlanjut, meski ada efisiensi.
"Sudah menjelaskan bahwa efisiensi itu, tidak akan menyasar pada hak mahasiswa. Termasuk juga dosen. Saya kira itu sudah tegas. Jadi, KIP bagaimana? lanjut. Kemudian beasiswa bagaimana? Lanjut. Tukin bagaimana? Lanjut," kata Fauzan, dikutip dari KUMPARAN.
Fauzan menjelaskan, salah satu program yang akan terdampak oleh efisiensi anggaran adalah perjalanan dinas.
"Yang diefisiensi itu adalah program-program yang dianggap itu aksesoris. Gitu. Jadi perjalanan dinas, jangan boros-boros," tuturnya.
"Umpamanya ada kunjungan, umpamanya. Biasanya lima orang jadi dua orang saja. Akhirnya kan begitu. Itu efisiensi," imbuh Fauzan.
Fauzan juga menegaskan bahwa reshuffle dari Satryo Brodjonegoro ke Brian Yuliarto tidak akan berpengaruh pada program yang sudah dirancang.
"Tidak ada. Program yang sudah dirancang Pak Satryo akan dilanjutkan," ujar Fauzan.