Coretan "Adili Jokowi" Menjamur di Sudut-sudut Sejumlah Daerah

TUlisan-adili-jokowi-di-dinding-jakarta.jpg
(Istimewa via Suara.com)

RIAU ONLINE - Coretan dinding bertuliskan "Adili Jokowi" menjamur di berbagai sudut kota di sejumlah wilayah. Coretan itu ditemukan di sudut kota Jakarta, bahkan Solo, kampung halaman Presiden ke-7 RI itu.

Di Solo, Satpol PP setempat bergerak menutup coretan tersebut, yang ditemukan di Jalan KH Dewantoro dan Jalan Prof Dr Soeharso.

Coretan dinding itu juga merambah di Medan, Sumatara Utara (Sumut). Coretan-coretan itu dapat dijumpai jalan Jamin Ginting, Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

Hal ini menuai sorotan. Terlebih, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) sempat membuat kegaduhan dengan memasukan nama Joko Widodo dalam daftar nominasi tokoh kejahatan terorganisir dan terkorup 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai coretan tersebut sebagai cara publik mengekspresikan ketidakpuasan terhadap Jokowi.


Menurutnya, tulisan "Adili Jokowi" dapat dimaknai sebagai sinyak ketidakpuasan publik dengan penyelenggaraan Pilkada 2024, kala itu Jokowi masih menjabat Presiden RI disinyalir kuat melakukan intervensi.

“Siai lain jaringan kolusi dan nepotisme (KKN) terselubung yang dilakukan Jokowi, banyaknya jabatan elit yang diisi karena faktor kontribusi politik pada Jokowi mengindikasikan gerakan kekecewaan itu,” kata Dedi, dikutip dari Suara.com, Rabu 5 Februari 2025.

Atas dasar itu, kata dia, desakan untuk mengadili Jokowi melalui coretan dinding bukan hal yang berlebihan. Ia mencontohkan kasus terhangat soal sertifikat laut, program strategis nasional (PSN) yang potensial terjadi korupsi besar-besaran.

“Ini layak dijadikan acuan mengadili Jokowi,” ujarnya.

Meski demikian, Dedi menilai desakan publik untuk mengadili Jokowi tidak mesti menghasilkan hukuman.

“Cukup untuk menjelaskan keterbukaan soal Jokowi apakah berkuasa secara kriminal atau tidak,” pungkasnya.