RIAU ONLINE - Mahalnya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) membuat masyarakat di wilayah tersebut cenderung lebih sabar menghadapi kenaikan Harga BBM.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat peresmian 31 Penyalur BBM Satu Harga di Integrated Terminal Wayame, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis, 19 Desember 2024.
"Sesungguhnya, daerah-daerah 3T ini, itu orangnya baik-baik, sabar-sabar. Harga minyak naik, diam, tenang aja mereka. Yang penting mereka bisa hidup baik," kata Bahlil, dikutip dari KUMPARAN, 20 Desember 2024.
Bahlil mengatakan, hal ini disebabkan harga BBM di daerah pelosok cenderung lebih mahal daripada perkotaan imbas tertekan biaya logistik. Dengan begitu, masyarakat setempat dinilai lebih sabar daripada di Pulau Jawa.
Bahlil juga menyinggung masyarakat perkotaan yang selalu protes jika ada kenaikan harga BBM. Menurutnya, kesabaran masyarakat Indonesia timur harus dijadikan teladan.
"Tapi kalau daerah lain, harga minyak naik Rp200, udah pada ribut semua,” ujar Bahlil.
“Jadi sesungguhnya, kesabaran orang-orang, saudara-saudara saya di daerah 3T harus dijadikan contoh kepada saudara-saudara saya yang lain yang ada di Republik ini," imbuhnya.