RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto targetkan ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen hingga akhir periode kepemimpinannya pada 2029 mendatang.
Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, untuk mencapai target ini dibutuhkan investasi senilai USD 900 miliar atau setara Rp 13.528 triliun hingga 2029.
"Target ini angkanya berdasarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, investasi yang harus kita capai," kata Rosan, dikutip dari KUMPARAN, Senin, 9 Desember 2024.
Rosan menjelaskan, target investasi di 2024 mencapai USD 100 miliar setara dengan Rp 1.650 triliun.
Saat ini, realisasi investasi triwulan III 2024 mencapai Rp 431,48 triliun atau meningkat 0,72 persen secara kuartalan (qoq) dan naik 15,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Target investasi Indonesia pada 2025 mendatang adalah Rp1.906 triliun, dengan asumsi ekonomi tumbuh 6,8 persen. Selanjutnya, pada 2026 ditargetkan mencapai Rp2.280 triliun untuk mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sebesar Rp7,6 persen.
Pada tahun 2027 mendatang, target investasi Indonesia mencapai Rp2.680 triliun untuk mendorong ekonomi tumbuh 8,3 persen. Sedangkan target investasi di 2028 mencapai Rp 3.116 triliun untuk mendorong ekonomi tetap tumbuh di 8 persen.
Di akhir jabatannya sebagai Presiden yakni tahun 2029, Prabowo menargetkan investasi Indonesia mencapai Rp 3.544 triliun dengan asumsi ekonomi bisa tumbuh 7,8 persen.
“Jadi, sekali lagi, ini adalah target yang sangat ambisius, namun pada saat yang sama, bagaimana kita dapat mencapainya,” tutur Rosan.
Rosan menilai hilirisasi menjadi bagian penting dari strategi investasi Indonesia. Hilirisasi tidak hanya menciptakan nilai tambah, tetapi juga membuka peluang industrialisasi yang lebih luas.
"Pemetaan tidak hanya mencakup komoditas, tetapi juga provinsi dan kota dengan potensi besar. Kami juga mengidentifikasi negara dan perusahaan yang memiliki teknologi untuk mendukung hilirisasi ini,” imbuhnya.