RIAU ONLINE - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan pentingnya mendaftarkan masakan rendang ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk mendapatkan pengakuan global sebagai warisan budaya dunia.
"Rendang kan termasuk salah satu kuliner kita yang sudah dikenal dunia, bahkan Gordon Ramsay pun datang ke Sumatera Barat untuk belajar rendang," kata Fadli Zon, dikutip dari Liputan6.com, Senin, 2 Desember 2024.
Fadli menegaskan pendaftaran rendang UNESCO memiliki urgensi yang besar untuk memberikan pengakuan global terhadap kekayaan kuliner Indonesia, terutama rendang. Menurut dia, masakan khas Minangkabau itu bukan sekedar hidangan lezat, ada nilai budaya tinggi dan menjadi simbol identitas kuliner Indonesia di baliknya.
Ia berharap dengan mendaftarkan rendang ke UNESCO, rendang dapat terlindungi dan dilestarikan, sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke panggung internasional.
"Pengakuan UNESCO terhadap rendang juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, sebagai negara dengan warisan budaya yang kaya dan beragam," ucapnya.
Selain rendang, kebaya juga tengah diperjuangkan untuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO.
Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Lana T Koentjoro menjelaskan inisiatif tersebut lahir dari semangat komunitas yang kemudian didukung oleh pemerintah melalui surat rekomendasi dari kementerian terkait, secara khusus saat itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Pengajuan ke UNESCO harus berasal dari komunitas, bukan langsung dari pemerintah. Komunitas inilah yang mendorong pemerintah untuk mengambil langkah lebih lanjut," kata Lana saat temu media di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024.
Agenda utama Timnas Kebaya meliputi empat poin penting, yaitu mengajukan penetapan Hari Kebaya Nasional, mendaftarkan kebaya ke UNESCO, melestarikan kebaya sebagai warisan budaya, dan memperkenalkannya ke dunia internasional melalui diplomasi budaya. Usai penetapan Hari Kebaya Nasional, tinggal selangkah lagi menunggu keputusan UNESCO terkait pengakuan kebaya yang akan diumumkan pada hari ini, Senin, 2 Desember 2024.
Sebelumnya, Indonesia memutuskan mendaftarkan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, bersama empat negara lain, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Indonesia juga mengajukan kebaya labuh dan kebaya kerancang dalam single nomination.
Hal itu dimungkinkan lantaran kebaya labuh dan kebaya kerancang telah bersertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sejak 2021. Kini, pengajuan kebaya labuh dan kebaya kerancang ke UNESCO masih menunggu antrean karena masih ada beberapa warisan budaya tak benda lain.