RIAU ONLINE - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengaku khawatir dengan anggaran untuk perayaan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI (HUT RI) Ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) .
Menurut ekonom ini, anggaran ini akan berpotensi menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dikutip dari ANTARA, Kamis, 15 Agustus 2024, Bhima menyoroti beban utang dan bunga utang yang perlu dibayar oleh Pemerintah pada tahun depan, di antaranya Rp800 triliun utang jatuh tempo dan Rp400 triliun bunga utang tahun berjalan. Kondisi itu menunjukkan APBN sedang dalam kondisi yang cukup berat.
Menurutnya, APBN lebih baik dibelanjakan untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan terhadap risiko kondisi-kondisi ekonomi tersebut, daripada digelontorkan untuk upacara perayaan.
“Cara ini menunjukkan kualitas dari APBN digunakan untuk belanja nonproduktif,” kata Bhima.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengungkapkan anggaran untuk upacara HUT RI ke-79 di IKN pada 17 Agustus mendatang mencapai Rp87 miliar.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan anggaran HUT RI di Jakarta tahun lalu yang tercatat Rp53 miliar.
“Jadi tahun ini kami menyiapkan anggaran Rp87 miliar untuk kegiatan perayaan 17-an di IKN, kalau dibanding tahun lalu di Jakarta itu Rp53 miliar,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024, di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
“Kenaikannya terutama karena pengadaan alat-alat upacara yang baru di sana,” imbuhnya.