Kakek di Muratara Sumsel Tewas Terkepung Api saat Bakar Lahan Sendiri

Jasad-kakek-terbakar-di-kebun.jpg
(Dok. Polda Sumsel)

RIAU ONLINE, MURATARA - Nasib nahas menimpa kakek di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung Muratara, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Kakek bernama Kosmit (72) itu meregang nyawa akibat terkepung api saat membakar lahan di kebun sawit miliknya.

Korban ditemukan tewas oleh warga, Warsito (57) dan Yusup (37) yang kebun sawitnya bersebelahan dengan milik korban. 

“Saya curiga, biasanya korban mengajak pulang bersama untuk sholat dzuhur. Saya lihat asap di kebun korban, perasaan saya jadi tidak enak," kata Warsito, Jumat, 19 Juli 2024.

Warsito mengatakan dirinya bersama Yusup mendatangi korban ke kebunnya. Saat itu, mereka menemukan korban tergeletak di tengah kebun yang terbakar dan sudah tak bernyawa.

Menurut Warsito, korban berangkat ke kebunnya menggunakan sepeda motor sambil membawa bibit kelapa sawit. Ia mengaku selalu menunggu korban sekitar pukul 12.00 WIB untuk pulang dan salat zuhur bersama.

“Kebiasaan korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit kemudian. Akibat terpaan angin, kemudian api meluas dan melebar," katanya.



"Korban sudah sering sering mengalami sakit sesak nafas, diduga terkepung api dan kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman api sendirian,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Polres Muratara, Ipda Hermansyah, dan tim yang mendatangi lokasi, luas lahan yang terbakar diperkirakan setengah hektare dan sudah dalam kondisi padam.

Petugas mengamankan barang bukti celana korban kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning dan sepeda motor yang digunakan korban.

Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengimbau masyarakat memiliki kesadaran agar tidak memanfaatkan musim kemarau untuk membuka lahan atau kebun dengan cara membakar. 

“Lahan yang kering, udara panas dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan sehingga berpotensi meluas dan ini membahayakan, merugikan banyak pihak. Kita sangat sayangkan kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujarnya.

AKBP Koko mengaku jajaran Polda Sumsel di bawah kendali Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, melalui Maklumat Kapolda, penyebaran pamflet dan informasi melalui berbagai media.