RI Belum Bisa Bikin, Jokowi Geram Konser Taylor Swift di Singapura Dibanjiri WNI

Presiden-Jokowi-saat-raker-HIPMI.jpg
(ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

RIAU ONLINE - Konser musik internasional Taylor Swift di Singapura beberapa waktu lalu mendapat sorotan Presiden Jokowi. Konser Taylor Switf digelar di Singapura pada Maret 2024. Singapura menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang menyelenggarakan konser ini.

"Kita tahu yang baru saja diselenggarakan Taylor Swift di Singapura, di bulan Maret di selenggarakan di Singapura dan Singapore adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu (konser Taylor Swift)," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juni 2024, dikutip dari kumparan.

Jokowi menyebut sebagian besar penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah penduduk Indonesia. Hal ini ternyata membuat Jokowi geram.

"Yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang Indonesia karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat di Spotify, Indonesia itu 2,2 juta orang, diselenggarakan selama 3 jam setiap harinya dan dihadiri 360 ribu orang berbondong-bondong ke Singapura," ucap Jokowi.

"Saya pastikan separuh itu orang Indonesia dan mungkin ada yang di sini nonton ke sana," tambah dia.



Selain Taylor Swift, Singapura juga sukses menggelar konser Coldplay selama 6 hari. Sedangkan di Indonesia, band asal Inggris itu hanya konser sehari saja di Gelora Bung Karno (GBK).

"Saya ingat konser Coldplay Indonesia dapat, tapi hanya 1 hari, hanya 1 hari. Singapura dapat 4 hari penuh tambah lagi jadi 5 hari, tambah lagi jadi 6 hari," ucap Jokowi.

"Sekali lagi, yang nonton itu separuh itu dari Indonesia, saya pastikan lebih dari separuh lebih dari Indonesia karena tiketnya itu 20 menit saja sudah habis," tutur dia.

Jokowi menekankan, masalah perizinan membuat banyak artis luar negara tidak mau konser di Indonesia. Ia pun tak mau masalah perizinan dibuat sulit.

"Tapi mau tambah gak bisa (konser Coldplay di Indonesia) Saya tanya kenapa? Karena perizinan kita ruwet," tegas dia.

"Kenapa sih selalu yang menyelenggarakan Singapura? Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi, dukungan pemerintah baik itu kemudian akses keamanan dan lain-lain," tambah dia.

Padahal Jokowi menyebut, dari segi infrastruktur, Indonesia tidak kalah dari Singapura. Menurutnya, imbas konser ini berdampak besar terhadap ekonomi.

"Objek pariwisata di Indonesia memang kalau dibandingkan negara yang saya sampaikan sebetulnya masih sangat bagus-bagus yang ada di Indonesia," kata Jokowi.