Apresiasi Program Makan Bergizi, Luhut Bantah Negara Tak Mampu

Luhut-Pandjaitan.jpg
(Foto: Widya Islamiati/kumpara)

RIAU ONLINE - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa akan ada tantangan dalam penerapan program makan bergizi gratis pada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendatang. 

Namun, Kementerian Keuangan berencana melakukan reformasi pada beberapa aspek untuk memitigasi tantangan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah adanya anggapan anggaran negara tidak mampu menanggung program tersebut.

Dikutip dari Antara, Jumat, 21 Juni 2024, Luhut menjelaskan bahwa berdasarkan skenario yang dikalkulasikan Kemenko Marves, dengan defisit anggaran 2,5 persen saja Indonesia bisa mengalokasikan Rp612 triliun untuk menyelesaikan pembangunan tol sumatera, menuntaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta menjalankan program makan bergizi gratis.

“Jadi saya pikir bagus, orang takut nanti anggaran belanja kita enggak kuat, sebenarnya bertahap, enggak ada masalahnya," ujar Luhut.

Luhut juga menyampaikan, anggaran Indonesia akan baik-baik saja selama dapat mengurangi kebocoran-kebocoran anggaran, salah satunya dengan cara melakukan digitalisasi.


"Dengan digitalisasi, kita bisa mengurangi secara signifikan kebocoran tadi, jadi kita bisa membaik lagi," kata Luhut.

Luhut menambahkan, anggaran untuk program makan bergizi yang menjadi janji dari presiden terpilih Prabowo Subianto akan digelontorkan secara bertahap, dimulai dari Rp20 triliun.

"Angka kita mulai mungkin dengan Rp20 triliun, dan bertahap, sambil jalan," ujarnya.

Luhut mengapresiasi program tersebut, karena menilai bahwa banyak anak di Indonesia yang tidak pernah memakan daging maupun telur. Melalui program tersebut, Luhut berharap agar anak-anak Indonesia dapat menikmati makanan yang bergizi. 

"Dan program itu (makan bergizi) dijalankan di 93 negara, bukan hal yang aneh. Saya kira ini sangat bagus," ucap Luhut.

Selain mengapresiasi bagaimana program tersebut memberi peluang bagi anak-anak bangsa mengakses daging dan telur, Luhut juga mengapresiasi menu yang setiap hari berganti dan menggunakan bahasa Inggris.

"Misalnya, today your meal eggs, rice, ini pakai bahasa Inggris. Jadi pelajaran dalam satu program," pungkasnya. (ANTARA)