Sempat Padam, PLN Berhasil Pulihkan Sistem Kelistrikan Sumatera Bagian Selatan

Petugas-PLN-melakukan-perbaikan-GITET-275-kv-Bangko.jpg
(Dok. PT PLN (Persero))

RIAU ONLINE - PT PLN (Persero) telah berhasil menormalkan kembali 100 persen sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan pada Kamis, 6 Juni 2024. Hal ini disampaikan Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto melalui keterangan pers, Jumat, 7 Juni 2024.

Gregorius mengatakan, tim dari PLN telah berjibaku di lapangan untuk memulihkan kondisi sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Selatan.

"Berkat dukungan dan doa dari masyarakat semua, kami bersyukur dapat memulihkan kembali 100 persen pasokan listrik ke seluruh masyarakat," kata Gregorius.

Gregorius menambahkan, setelah pihaknya melakukan penelusuran pada jalur transmisi Sumatera bagian selatan yang mengalami gangguan sepanjang 621 kilometer sirkuit (kms) dengan 898 tower, ditemukan indikasi gangguan yang disebabkan oleh kerusakan penangkal petir (lightning arrester) di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Bangko di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. 

Hal ini mengakibatkan terputusnya aliran listrik pada jalur transmisi 275 kilo Volt (kV) dari GITET Muara Bungo Jambi hingga GITET Gumawang Lampung yang menjadi backbone kelistrikan Sumatera bagian selatan. 

“Penyebab kerusakan peralatan ini diduga disebabkan oleh meningkatnya intensitas sambaran petir dalam dua bulan terakhir di sekitar lokasi GITET. Intensitas yang tinggi membuat penangkal petir mengalami penurunan fungsi dan membuat sistem proteksi GITET bekerja memutus aliran listrik dan pembangkit yang ada turut padam,” imbuhnya.



Gregorius menjelaskan, petugas di lapangan langsung melakukan koordinasi dan memprioritaskan penormalan secara bertahap mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan. 

“Seluruh personel PLN di lapangan, langsung bergerak memulihkan sistem kelistrikan agar listrik pelanggan kembali menyala,” ucap Gregorius.

Pemulihan dilakukan secara bertahap karena sebagian besar pembangkit listrik yang berada di Sumatera bagian selatan adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pembangkit tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk startup dan kembali memasok listrik ke sistem Sumatera bagian selatan.   

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, stakeholder dan seluruh masyarakat atas dukungannya kepada PLN sehingga bisa optimal dalam melakukan pemulihan,” tutur Gregorius.

Untuk memperkuat sistem kelistrikan di waktu mendatang, PLN telah merencanakan pembangunan jaringan transmisi 500 kV baru di pulau Sumatra. Rencana tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2033 yang saat ini sedang dibahas bersama Pemerintah.

“Kami akan bangun transmisi 500 kV dari Aceh sampai Lampung yang akan menjadi backbone kelistrikan di Sumatera. Kami juga akan menyambungkan transmisi tersebut dengan kelistrikan di pulau Jawa sehingga listriknya jauh lebih andal,” katanya.

Tidak hanya meningkatkan keandalan, jaringan transmisi tersebut juga akan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan yang potensinya banyak terdapat di pulau Sumatra.