RIAU ONLINE - Jemaah calon haji kelompok terbang (Kloter) Solo 41 (SOC-41) keluhkan tentang penundaan (delay) penerbangan oleh Maskapai Garuda Indonesia.
Buntut dari keluhan tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) melayangkan protes terhadap maskapai plat merah tersebut.
Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan, SOC-41 mengalami penundaan karena mesin pesawat mengalami kerusakan mesin yang membutuhkan waktu lama untuk perbaikan. Padahal, saat itu jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo, namun harus dikembalikan ke asrama haji.
"Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jamaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam," ujar Ali dalam keterangannya yang diterima di Madinah, dikutip dari Suara.com, Kamis, 24 Mei 2024.
Kerusakan ini menyebabkan efek domino, dimana SOC-41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang harusnya digunakan oleh SOC-42 pada pukul 12.17 WIB. Akibatnya, keberangkatan SCO-42 juga harus tertunda.
"Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini (Kamis, 23/5) juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang," imbuhnya.
Keberangkatan SOC-43 juga mengalami keterlambatan. Jemaah yang tergabung di Kloter SOC-43 saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan. Semula mereka akan berangkat pada Kamis pukul 24.00 WIB, harus menunggu hingga waktu yang belum pasti.
"Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam," pungkasnya.