RIAU ONLINE - Simulasi makan siang gratis mulai dilakukan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di SMPN Curug 2. Program ini merupakan program unggulan Paslon 02, Prabowo-Gibran.
Ada empat menu makan siang di SMPN Curug 2. Semuanya dibandrol dengan harga Rp 15 ribu sesuai anggaran makan siang gratis per anak.
Adapun empat menu tersebut, yakni siomay, gado-gado, ayam, goreng, dan semur telur, sebagaimana dilansir dari kumparan, Kamis, 29 Februari 2024.
Setiap anak dianjurkan membawa tempat makan. Tempat makan tersebut akan dikumpulkan secara kolektif untuk diisi dengan menu seharga Rp 15 ribu.
Sebelumnya, Bank Dunia atau World Bank buka suara soal kebijakan makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, meminta pemerintah Indonesia tetap mematuhi batas defisit fiskal yang ditentukan yakni sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lembaga ini juga mengingatkan pemerintah agar menjaga stabilitas makro ekonomi dan
“Kami berharap Indonesia mematuhi batas defisit fiskal yang ditentukan yaitu 3 persen dari PDB yang ditentukan dalam undang-undang, dan juga menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiskal,” kata Satu kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa, 27 Februari 2024.
Sementara itu, TKN Prabowo-Gibran menyebut pelaksanan program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap dengan biaya sebesar Rp 450 triliun per tahun.
Tapi di tahap pertama, biaya yang diperlukan sekitar Rp 100 triliun hingga Rp 120 triliun. Untuk menanggung belanja tersebut, defisit APBN 2025 dipatok 2,45 sampai 2,8 persen.
"Untuk postur awal ini tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga, sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari GDP," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Istana Negara, Senin, 26 Februari 2024.
Target defisit tersebut naik dibandingkan target APBN tahun ini sebesar 2,29 persen. Sri Mulyani mengatakan, sejauh ini, makan siang gratis masih menjadi program capres. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan pemenang Pilpres 2024.
"Kan ini nanti masih di dalam program. Kalau detail ya kita lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif masing-masing kementerian/lembaga," ungkapnya.
"Ini nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru. Itu nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan," imbuhnya.
Namun menurut Airlangga, defisit APBN yang melebar tahun depan memang karena ada berbagai program anyar di pemerintahan baru, satu di antaranya makan siang gratis.
"Jadi terkait program kita lihat terkait defisit anggaran yang mencapai 2,4-2,8 persen itu untuk program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintahan mendatang itu pos-posnya sudah bisa masuk," ujar Airlangga.