RIAU ONLINE - Tiga pakar hukum tata negara yang berperan dalam film dokumenter Dirty Vote mendapat serangan digital. Akun WhatsApp milik Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, diretas.
Menurut Feri Amsari, serangan digital juga menyasar akun WhatsApp milik tim produksi Dirty Vote.
"Akun kami bertiga masing-masing satu dan akun tim," kata Feri, dikutip dari Suara.com, Selasa, 13 Februari 2024.
Meski begitu, Feri enggan berspekulasi terkait adanya kemungkinan peretasan ini berkaitan dengan peluncuran Dirty Vote. Pasalnya, peretasan terjadi secara singkat dan berhasil dikuasai kembali.
"Kebetulan saja kali ya karena nggak sampai sejam sudah dikuasai lagi. Mungkin mereka nggak niat," ujarnya.
Film dokumenter eksplanatori Dirty Vote yang digarap sutradara Dandhy Dwi Laksono resmi dirilis Minggu, 11 Februari 2024. Film yang mengungkap praktik kecurangan Pemilu 2024 dan kerusakan tatanan demokrasi di Indonesia ini telah disaksikan lebih dari 13 juta penonton perhari ini.
Tiga pakar hukum tata negara, Zainal Arifin, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, dalam film itu menguliti berbagai instrumen kekuasaan digunakan untuk tujuan memenangkan Pemilu sekalipun prosesnya menabrak hingga merusak tatanan demokrasi.