RIAU ONLINE, JAKARTA-Setelah kalangan intelektual dan kampus mengecam cawe-cawe Jokowi, kritik terhadap kondisi pemilu di Indonesia juga mendapat perhatian dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Surya Paloh mengkritisi penyelenggaraan Pemilu 2024 yang belakangan ini menuai polemik. Mulai dari masalah etika, ketidaknetralan aparat, hingga bantuan sosial atau bansos yang dipolitisasi.
Paloh pun menyayangkan sejumlah kejadian yang membuat kesan demokrasi Indonenesia mengalami kemunduran. Menurutnya, pesta demokrasi lima tahunan ini perlu dijadikan kembali beradab.
"Kita memiliki kualitas Pemilu yang baik. Arti yang baik itu berkualitas, beradab, sudah sepantasnya kita memiliki itu," kata Paloh dalam orasinya di Lapangan Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).
Ia menyebut Indonesia telah berulang kali menjalankan Pemilu yang merupakan momen penting bagi seluruh masyarakat untuk menentukan arah bangsa. Seharusnya, semua pihak menjalankannya dengan perasaan gembira tanpa khawatir.
"Jadi kalau saja Pemilu yang kita hadapi ketiga belas kalinya ini pada 14 Februari masih ada perasaan mencekam perasaan hati kita, cemas, takut, pasti itu ada yang salah dalam kehidupan berbangsa ini," tutur Paloh.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menjalankan Pemilu ini dengan saling menghargai tanpa intimidasi dan menjatuhkan.
"Untuk apa demokrasi ini kalau memang ternyata luapan-luapan menentukan pilihan ditentang dan terintimidasi. Untuk apa berdemokrasi?" pungkasnya dikutip dari suara.com