RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ustaz Abdul Somad buka suara terkait serangan fajar dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Praktik ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan calon kandidat agar terpilih. Caranya, dengan memberikan uang.
Melihat dari kanal YouTube Shaquille Kicau Channel, jemaah yang hadir dalam kajian bertanya soal hukum menerima uang dari Pemilu 2024. UAS menjawab bahwa hal itu menyimpang dari ajaran Islam sehingga perlu dihindari. Berikut kelima faktanya.
Ambil Uangnya dan Jangan Coblos
UAS mengatakan bahwa seseorang dapat mengambil uangnya jika diberi serangan fajar dari calon tertentu. Namun, ia menyarankan dengan tegas, jangan sampai ikut mencoblos orangnya. Hal ini pun kemudian disetujui seluruh jemaah yang hadir.
"Ambil uangnya, tapi jangan coblos orangnya, setuju?" kata UAS yang disetujui oleh semua jemaahnya.
Uangnya Disedekahkan
Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa uang dari serangan fajar jangan dipakai untuk diri sendiri. Ia kembali menyarankan jika dana suap itu bisa disedekahkan. Misal, diserahkan kepada anak yatim, fakir miskin, atau panti jompo.
"Ambil uangnya, serahkan ke panti jompo, anak yatim, fakir miskin, setuju?" kata UAS lagi.
Serangan Fajar Hukumnya Haram
Ustaz Abdul Somad juga mengingatkan bahwa praktik money politic itu hukumnya haram. Oleh karenanya, masyarakat tidak seharusnya menerima uang dari serangan fajar tersebut. Tidak peduli berapapun besaran yang diberikan.
"Jangan! Sekali haram tetap haram. Hindari money politic, hindari hate speech, hoaks. Wujudkan Pileg dan Pilpres aman damai sejahtera menuju Indonesia yang berdaulat," ujarnya.
Pihak Terlibat Bisa Dilaknat
Tak hanya sampai disitu, dalam kesempatan itu, Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan praktik money politic sebagai perbuatan yang dilaknat oleh Rasulullah SAW. Di mana pihak yang memberi dan menerima uang politik akan menanggung dosa tersebut.
"Yang menyogok, menerima sogok, yang menyuap, menerima suap, semua akan dilaknat Rasulullah SAW," seru Ustaz Abdul Somad.
Oleh karena itu, UAS kembali menegaskan agar masyarakat tidak menerima serangan fajar dalam rangka Pemilu 2024 mendatang. Hal ini, berlaku untuk berapapun nominalnya maupun seberapa besar godaannya, apalagi jika sedang butuh.
Imbau agar Bertaubat
Kepada pihak-pihak yang memberi dan menerima suap Ustaz Abdul Somad pun menyampaikan imbauan. Ia meminta agar mereka yang masih melakukannya, segera bertaubat. Ia berharap orang-orang itu masih mengingat adanya dosa dari sana.
"Ubah dengan tangan, dengan lisan, dan hati, jangan ikut-ikutan. Taubat nasuha, mandi taubat, perbaiki, beramal salih, bersedekah, tolong syariat Allah, bangkitkan syariat Islam, beramar ma'ruf nahi munkar," ucap Ustaz Abdul Somad dikutip dari suara.com