RIAU ONLINE - Satu orang pendaki Gunung Marapi masih belum ditemukan pasca erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023 lalu. Sementara belum diketahui keberadaan dan kondisi korban.
Operasi SAR pun kembali dilanjutkan tim gabungan untuk mencari pendaki Gunung Marapi yang belum ditemukan tersebut.
“Untuk satu orang (hilang) ini pelaksana operasi SAR masih kami laksanakan. Sesuai SOP kami pelaksanaan pencarian dan pertolongan selama tujuh hari, terhitung pelaksaaan sejak tanggal 3 (Desember),” kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Rabu, 6 Desember 2023, dikutip dari kumparan.
Hingga saat ini, Malik menyebut sebanyak 74 dari 75 pendaki sudah berhasil dievakuai. Sebanyak 22 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia.
52 orang dalam keadaan selamat, sebagian ada di rumah sakit dan di rumah masing-masing,” kata Malik.
Sementara itu, Komandan Dandi 0304, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, mengatakan jajaran TNI berkomitmen untuk melaksanakan evakuasi pendaki sampai tuntas. Sejumlah personel terus ditambah dalam operasi SAR.
“Kami jajaran TNI komit untuk melaksanakan evakuasi sampai dengan tuntas. Tentunya ini diputuskan bersama, sampai kapan waktunya nanti lihat perkembangan. Satu orang belum ditemukan mudah-mudah dapat ditemukan,” kata dia.
Tim SAR gabungan akan melakukan penyisiran di tiga area lokasi kamping di puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Penyisiran dilakukan untuk mencari satu pendaki yang masih hilang maupun adanya kemungkinan pendaki yang mendaki secara ilegal atau tidak terdata.
“Memang bahwa kami menyadari pintu masuk Gunung Marapi ini banyak. Jadi kami juga mengantisipasi pendaki yang tidak terdata,” ujar Kapolresta Bukittinggi, Kombes Yessi Kurniati.
Tiga titik kamping ini yakni di area taman eldewis, merpati hingga kawasan kawah.
“Kami akan melakukan penyisiran hari ini, penyisaran di kawah, taman edelwis sampai ke puncak merpati. Kami berharap satu pendaki yang sesuai data BKSDA ini ditemukan hari ini dalam kondisi apapun kami bawa turun,” imbuhnya.
“Dan apapun yang kami temukan di atas, mungkin lebih dari satu akan tetap dibawa evakuasi dan identifikasi,” sambung Yessi.
Selain itu, masyarakat anggota keluarga korban diimbau untuk melapor ke posko informasi di Batu Palano maupun Koto Baru serta kantor polisi terdekat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila anggota keluarganya memang diduga ikut mendaki saat terjadi erupsi silakan melapor ke kami di posko dan kantor polisi terdekat," ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik menegaskan, berapapun yang nanti ditemukan Tim SAR gabungan akan tetap dievakuasi dari puncak gunung.
“Target satu orang ini, berapun nanti didapat di sana (puncak) kami turunkan ke bawah,” ujar Malik.