Ketum PBNU Minta Capres dan Politisi Tidak Jadikan NU Barang Dagangan

Gus-Yahya3.jpg
(Suara.com/Novian)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) buka suara soal NU yang kerap dimanfaatkan untuk mendulang suara di Pemilu 2024. Hal itu dilontarkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf buka.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu enggan apabila NU hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik praktis. Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu enggan apabila NU hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik praktis.

Hal tersebut ditegaskan Gus Yahya ketika menanggapi adanya klaim dari partai politik maupun politisi yang mengaku telah mendapat mandat perjuangan dari PBNU dalam kontestasi politik 2024.

"Ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama. NU saja kami nggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini-begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ujar Yahya di Jakarta, Senin (7/8/2023).



Gus Yahya mengaku jengkel karena NU kerap dijadikan barang dagangan, terlebih banyak klaim-klaim yang mempresentasikan NU.

Bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada," kata dia.

Meskipun banyak warga nahdliyin yang aktif di partai politik, tetapi bukan serta-merta mewakili NU. Gus Yahya lantas meminta agar aktor politik mengandalkan kredibilitasnya untuk meraup suara, bukan karena NU.

"Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," terangnya dikutip dari suara.com