Diundang Al Zaytun saat Perayaan 1 Muharram, Siapa Aktivis Yahudi Monique Rijkers?

Aktivis-Yahudi-Monique.jpg
(Tangkapan Layar/Instagram/@fakta.indo)

RIAU ONLINE - Kontroversi seakan melekat pada Pondok Pensantren (Ponpes) Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang. Kini, pesantren itu kembali menuai sorotan masyarakat setelah mengundang aktivis Yahudi di perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.

Ialah Monique Rijkers, aktivis Yahudi yang dihadirkan dalam perayaan 1 Muharram di Pondok Pesantren Al Zaytun. Video Monique di ponpes tersebut menyebar di media sosial. Satu di antaranya diunggah ulang oleh akun Instagram @fakta.indo, Kamis, 20 Juli 2023.

“Panji Gumilang kembali bikin heboh karena mengundang aktivis yang berdarah Yahudi bernama Monique Rijkers dalam acara Peringatan 1 Muharam atau Suro 1445 H,” demikian keterangan unggahan akun itu, dikutip dari Suara.com.

Dalam video itu, Monique tampak mengenakan baju putih bergambar Bintang David berwarna biru, menyerupai bendera Israel, saat memberikan sambutan.

"Shalom untuk Al Zaytun, salam damai dari saya fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun,” kata Monique.

Lantas, siapa sebenarnya Monique Rijkers?

Monique Rijkers adalah seorang aktivis pro Yahudi kelahiran Makassar. Ia pendiri Hadassah of Indonesia, yayasan yang getol memberikan edukasi mengenai keberagaman yang terkait dengan Yahudi dan Israel.



Darah Yahudi juga mengalir dalam tubuhnya yang berasal dari kakek buyutnya. Monique mengaku baru mengetahuinya pada 2013 lalu.

Sebelum menjadi aktivis pro Yahudi, Monique berprofesi sebagai jurnalis selama belasan tahun. Ia pernah bekerja di sejumlah media televisi di Jakarta.

Monique mulai tertarik dengan segala hal tengan Yahudi saat ia berkunjung ke Israel pada 2012.

Sepulang dari Israel, Monique merasa tak sedikit informasi yang beredar di Indonesia mengenai Israel dan Yahudi disampaikan berat sebelah. Hal itu bertentangan dengan salah satu prinsip jurnalistik yang ia pegang selama ini, yakni keberimbangan atau cover both sides.

Setahun kemudian, Monique berkesempatan untuk meliput sebuah komunitas Yahudi di Indonesia. Momen yang yang menjadi salah satu faktor yang mengubah jalan hidupnya.

Hasil liputannya lalu ditayangkan di salah satu TV swasta. Setelah itu Monique dilaporkan ke Komisi Penyiaran (KPI) Indonesia oleh salah satu organisasi berbasis Islam.

KPI saat itu tidak menemukan adanya kesalahan jurnalistik pada liputan Monique. Laporan itu kemudian berakhir dengan baik.

Monique mendirikan Hadassah of Indonesia bersama suaminya pada 2016. Ia menilai yayasan ini didirikan atas tiga tujuan, yakni mengedukasi masyarakat Indonesia tentang Yahudi, Islam, Israel dan palestina serta Hoiocaust.

Ketertarikannya pada Israel dan Yahudi lalu mengantarkan Monique bertemu langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Momen itu dia dapati pada 2017, ketika ia kembali berkunjung ke Israel untuk menghadiri Christian Media Summit bersama 130 wartawan dari 70 negara.

Monique berhasil berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahkan hingga sempat berfoto selfie.