RIAU ONLINE, JAKARTA-Rocky Gerung menyebut Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) yang paling lemah dan tidak memiliki kekuatan yang memadai sehingga harus tunduk pada pengarahan dari partainya, PDIP.
Dalam sebuah video di saluran YouTube-nya, Rocky Gerung menyatakan, “Justru Ganjar tetap dianggap sebagai orang yang dari awal sebelumnya, ya Ganjar akhirnya hasil transaksi saja, hasil barter aja,”.
Sebelumnya, terdapat empat poin perjanjian antara Ganjar Pranowo dan PDIP yang dikabarkan bocor ke publik.
“Yang pertama itu soal meneruskan ajaran Bung Karno, biasalah saya kira itu normatif gitu,” kata Hersubeno saat berbincang dengan Rocky.
Poin kedua menyangkut wakil presiden, dimana partai memiliki kuasa dalam menentukannya.
“Saya kira ini akan membuat partai-partai lain berpikir ulang nih untuk berkoalisi dengan PDIP. Dan poin yang keempat, yaitu soal jangan campuri urusan suksesi di PDIP,” katanya.
Dengan adanya empat perjanjian tersebut, Rocky Gerung menyimpulkan bahwa Ganjar adalah capres yang paling lemah, terutama dalam menentukan komposisi kabinetnya dan wakil presiden, karena dia tidak memiliki kebebasan dalam hal tersebut.
“Saya kira itu yang menjadi isu sekarang, orang mulai bertanya ngapain pilih Ganjar kalau Ganjar juga sebetulnya ditentukan oleh transaksi-transaksi di dalam PDIP sendiri,” tegas Rocky dikutip dari suara.com