Gempa Magnitudo 7,3 menguncang wilayah Mentawai Sumbar, Selasa, 25 April 2023, pukul 03.00.57 WIB. Hasil analisis BMKG, gempa Mentawai ini memiliki parameter update dengan Magnitudo M6,9.
(Liputan6.com/ BMKG)
RIAU ONLINE - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap pemicu gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa, 25 April 2023, dini hari.
Penyebab gempa Mentawai berkekuatan 6,9 magnitudo tersebut akibat adanya aktivitas megathrust. Aktivitas megathrust terjadi dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut tenggara dan sudut landai.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto, menjelaskan kondisi ini diketahui berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi dan data mekanisme sumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), dan Badan Geologi Jerman (GFZ).
"Daerah terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi yang terjadi pukul 03.00 WIB adalah Pulau Siberut bagian barat laut, Kabupaten Kepulauan Mentawai," ujar Sugeng dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Liputan6.com.
Sugeng menyebut kondisi atau morfologi di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, berupa perbukitan, lembah, dan dataran pantai.
Pada umumnya, kata Sugeng daerah ini tersusun oleh bantuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan endapan Kuarter yang terdiri dari endapan aluvial pantai dan sungai.
"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan," kata Sugeng.
Sementara endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu, Sugeng menyebutkan pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh goncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Terdapat empat rekomendasi yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, diantaranya masyarakat setempat diimbau waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan waspada dengan potensi kejadian tsunami.
"Masyarakat agar mengungsi ke tempat tinggi guna menghindari dari potensi kejadian tsunami," ucap Sugeng.