RIAU ONLINE, JAKARTA-Pendiri TikTok Shou Zi Chew ternyata tidak mengizinkan anak-anaknya untuk menggunakan aplikasi tersebut meskipun faktanya dialah yang membuatnya.
Lewat sebuah wawancara, seperti dilansir mmnews, CEO TikTok Shou Zi Chew mengungkapkan bahwa dia memiliki dua orang anak, yang berusia delapan dan enam tahun dan merasa bahwa anak-anaknya terlalu muda untuk bermain platform media sosial.
"Tidak, mereka terlalu muda untuk itu," jawab Shou Zi Chou.
Lelaki Singapura tersebut juga menyoroti fakta bahwa anak-anak di bawah usia remaja diharuskan memiliki pengawasan saat menggunakan aplikasi.
Shou Zi Chew berpendapat bahwa itu adalah persyaratan hukum di mana anak-anak di bawah usia 13 tahun harus memiliki aplikasi yang berbeda secara efektif. Namun, dia juga mengungkapkan tidak akan membatasi pembatasan agar anak-anak bisa mengakses TikTok.
Dia juga menjelaskan bahwa ada batasan usia saat menandatangani aplikasi yang menyatakan bahwa batasan seperti itu lebih ketat di AS dibandingkan dengan negara lain.
"TikTok, di sini di Amerika Serikat, jika Anda berusia di bawah 13 tahun, Anda mendapatkan versi TikTok yang sangat terbatas, dan di banyak negara lain di seluruh dunia, kami tidak mengizinkan pengguna yang berusia di bawah 13 tahun," kata Shou Zi Chew.
Fitur Family Pairing
Lelaki berusia 40 tahun itu membagikan cara bagi orang tua untuk lebih memantau aktivitas anaknya, dengan fitur bernama 'Family Pairing' untuk meningkatkan keamanan.
Bagi yang belum tahu, fitur 'Family Pairing' bukanlah modifikasi baru seperti yang diperkenalkan pada tahun 2020 lalu. Fitur tersebut tersedia di Pengaturan aplikasi, di mana orang dewasa dapat mengaturnya untuk menyesuaikan parameter keamanan dan akses mereka.
Selain itu, fitur ini dapat dilakukan pada perangkat orang tua dan anak, sehingga mereka dapat terus memantau lebih banyak konten yang diakses. Usia minimum untuk pengguna TikTok adalah 13 tahun tetapi tidak memiliki alat verifikasi usia saat pengguna baru mendaftar.
Tentu saja pengakuan Shou Zi Chew menjadi sorotan banyak warganet. Hal ini terasa ironis ketika CEO TikTok melarang anak-anaknya menggunakan TikTok karena dia tahu efek negatif dari aplikasi tersebut bagi anak-anak dikutip dari suara.com