RIAU ONLINE - Lokasi pendaratan darurat helikopter yang membawa rombongan Kapolda Jambi berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Sehingga, satwa liar seperti harimau, rusa, dan lainnya yang menghuni hutan tersebut masih bisa dijumpai.
"Di daerah itu masih dijumpai harimau. Rusa juga banyak ditemukan di sana, karena buruan datuk (harimau),” ujar Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci, Nur Hamidi, dikutip dari kumparan, Senin, 20 Februari 2023.
Kawasan TNKS berupa perbukitan yang ditumbuhi pepohonan lebat. Pada malam hari akan terasa sangat dingin, terutama ketika hujan.
“Potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang,” kata Nur.
Kendati berada di tengah ancaman harimau dan hipotermia, rombongan Polda Jambi berhasil bertahan setelah semalaman berada di hutan itu. Tim SAR menemukan mereka mengalami luka-luka dan cedera.
Adapun korban dalam kecelakaan tersebut, yakni Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspri Polda Jambi Kompol Ayani, dan ADC Kapolda Jambi, serta 3 orang kru.
Namun, tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi rombongan Polda Jambi melalui jalur darat, mengingat lokasi jatuhnya helikopter merupakan bentang alam berupa hutan lebat dan perbukitan.
Para korban lantas dievakuasi dengan sistem rappeling. Rencananya, rombongan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.