Peristiwa Berdarah di PT GNI: Seleb TikTok Tewas hingga Bentrokan Maut

PT-Gunbuster-Nickel-Industry-GNI.jpg
(Suara.com)

RIAU ONLINE - PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), sebuah perusahaan pertambangan nikel yang tak henti-hentinya didera kontroversi terkait sejumlah insiden berdarah.

Kini, perusahaan itu dituding bertanggung jawab atas bentrok yang terjadi antara tenaga kerja asing dan para pekerja lokal.

PT GNI sebelumnya disorot publik setelah sosok selebriti TikTok, Nirwana Seele, meninggal dunia akibat kebakaran smelter.

Nirwana Seele menjadi korban jiwa dalam insiden yang perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis, 22 Desember 2022 sekitar pukul 03.00 WITA.

Nirwana menghadapi malam mencekam itu bersama beberapa rekan kerja lainnya. Korsleting arus listrik memicu kebakaran. Ketika itu Nirwana Seele berada di dalam crane bersama rekan kerjanya, Made.

Nirwana dan Made terjebak di dalam crane karena api berkobar besar dan tidak bisa menyelamatkan diri. Ketinggian crane saat itu setara dengan bangunan 5 lantai yang membuat keduanya sulit untuk melompat keluar.

Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf turut mewakili perusahaan mengucapkan bela sungkawa, sebagaimana yang disampaikan melalui keterangannya, Selasa, 27 Desember 2022, sebagaimana dilansir Suara.com, Senin, 16 Januari 2023.



Muknis menjelaskan bahwa pihak perusahaan akan memberikan santuan untuk keluarga korbans erta melakukan evakuasi keamanan operasional smelter.

Belum genap sebulan setelah insiden tersebut, PT GNI kembali menuai kontorversi usai terjadi bentrok antara pekerja asing dan pekerja lokal yang bekerja di instalasi smelter pada Sabtu, 14 Januari 2023 sekitar pukul 23:00 Wita.

Tiga orang tewas dalam insiden berdarah antara karyawan WNA China vs WNI di smelter nikel PT GNI itu. Satu orang WNA dan dua pekerja lokal tewas.

Bentrok yang tak dapat dibendung meluas hingga karyawan membakar beberapa alat berat di lokasi tambang. Video-video bentrok dua kelompok karyawan itu beredar luas di media sosial dan menjadi tontotan publik.

Ketua PB HMI Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba, Muhamad Ikram Pelesa, mendapatkan informasi bahwa PT GNI diduga sengaja membenturkan pekerja asing dan lokal.

“Tentu ini pola penyelesaian masalah yang sangat keliru, meredam tuntutan hak para pekerja dengan cara membubarkan aksi mogok kerja menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA)," ungkap Ikram.

"Terbukti letupan kericuhan yang dipicu TKA mengakibatkan puluhan pekerja luka-luka, sehingga reaksi yang ditimbulkan para pekerja lokal lainnya atas kejadian tersebut menimbulkan kerugian materil yang tidak sedikit,” lanjutnya.

Sontak Ikram menuntut polisi agar segera menuntut dalang yang terlibat.

“Kami minta Polri segera mengungkap siapa dalang dari penyerangan aksi mogok kerja dan memproses Oknum tenaga kerja Asing (TKA) yang terlibat dalam penyerangan para pekerja lokal,” ujarnya.