Fakta di Balik Aliran Bab Kesucian: Berkedok Yayasan, Pengikut Dilarang Salat

Aliran-sesat.jpg
(Rusmana/cianjurtoday.com)

RIAU ONLINE - Aliran diduga sesat bernama Bab Kesucian di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggemparkan publik. Aliran ini ditemukan di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berkedok sebagai pusat pendidikan dan yayasan bernama Yayasan Nur Mutiara Makrifatullan Gowa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan saat ini tengah mendalami kasus temuan aliran diduga sesat tersebut.

Sekretaris MUI Sulsel, Muammar Bakry, menjelaskan ada beberapa jenis ajaran sesat yang digolongkan oleh MUI, termasuk golongan mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam dan rukun islam yang lima.

"Selanjutnya meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan Sunnah. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran," ujar Muammar melalui keterangan tertulisnya, dikutip dari Suara.com, Selasa, 3 Desember 2022.

Muammar menyebut penganut aliran bab kesucian ini dilarang oleh pemimpin mereka untuk memakan daging ikan dan susu.

Padahal, kata dia, Nabi Muhammad selama hidupnya gemar meminum susu. Tak hanya itu, Nabi Muhammad menganjurkan agar minum susu dari binatang ternak. Muammar juga mengungkap bahwa Nabi Muhammad bahkan menghalalkan bangkai ikan di laut.

"Ini bertentangan dengan Hadis. Rasulullah SAW bersabda tentang laut, airnya bersih dan bangkainya (ikan) adalah halal," ujarnya.



Mereka bahkan dilarang salat lima waktu, yang menjadi kewajiban setiap umat Muslim. Hal ini juga bertentangan dengan syariat Islam yang termuat dalam Rukun Islam.

Kabar ini pun sampai di telinga Menteri Agama, Yaqut Cholil. Yaqut Cholil mengungkap akan segera melakukan verifikasi lapangan terkait dugaan adanya aliran sesat di Gowa, Sulawesi Selatan.

"Verifikasi dan klarifikasi ini penting agar langkah tindak lanjut yang diambil benar-benar berdasarkan informasi yang sebenarnya. Selanjutnya diajak dialog," ujar Menag yang disandur dari website resmi Kemenag RI.

Yaqut pun meminta masyarakat agar tidak main hakim sendiri meski nantinya penyimpangan aliran memang benar adanya.

"Saya mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak main hakim sendiri," lanjut Yaqut.

Pemimpin aliran bab kesucian yang diduga sesat tersebut, Bang Hadi pun buka suara soal tudingan MUI. Menurutnya, MUI sendiri tidak pernah ada pembicaraan soal aliran yang dipimpinnya dan menyebar tudingan dengan luas tanpa verifikasi langsung.

“Pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan. Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tanpa bertanya, itukan sepihak,” kata Bang Hadi, Senin (02/01/2023) dalam keterangannya.

Ia pun mengaku pihak MUI hanya menuduhnya dan tidak memberikan binaan kepada para pengikut aliran Bab Kesucian tersebut.