RIAU ONLINE - Terdakwa kasus pembunuhan berencana, Ferdy Sambo, menggungat Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta.
Sambo melayangkan gugatan tersebut karena tidak terima dipecat oleh Polri atas kasus pembunuhan Brigadir J. Gugatan tersebut telah terdaftar dengan nomor 476/G/2022/PTUN.JKT, dengan tergugat I Jokowi dan tergugat II Kapolri.
Suami Putri Candrawathi itu dipecat Polri setelah menolak permohonan banding atas putusan sidang KKEP pada 25-26 Agustus 2022, yang menyatakan melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau memecat Ferdy Sambo.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah geram dengan kasus "Sambogate" yang begitu mencoreng wajah Polri. Dirangkum dari Suara.com, Jumat, 30 Desember 2022, berikut sejumlah momen marah yang pernah diluapkan Jokowi terkait ulah Sambo dan segelintir anggota Polri yang terlibat.
Anjloknya kepercayaan publik terhadap Polri
Kasus Brigadir J yang meledak membuat masyarakat menuntut keadilan telah membuat Presiden Jokowi turun gunung. Jokowi memerintahkan langsung kepada Kapolri untuk mengusut kasus yang menyeret jenderal bintang dua sebagai pelakunya.
Puncaknya, pada Jumat 14 Oktober 2022, Presiden Jokowi mendadak memanggil semua perwira tinggi Polri ke Istana Negera. Petinggi Polri mulai dari tingkat Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia harus memenuhi panggilan Jokowi.
Jokowi dalam kesempatan itu menyatakan kasus Ferdy Sambo telah membuat kepercayaan publik kepada Polri menurun drastis. Catatan itu membuat sang presiden cukup marah sehingga menyampaikannya langsung ke semua kepala kepolisian.
Presiden menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada di polisi paling rendah karena kasus Ferdy Sambo. Tanpa menyebut sumbernya, Jokowi lalu mengutip data untuk menguatkan pernyataannya.
"Dulu di November (2021) itu (kepercayaan publik ke Polri) masih 80,2 persen. Sangat tinggi, bukan tinggi. Sangat tinggi sekali. Sekarang, kemarin Agustus (2022) berada di 54 persen," tegur Jokowi.
Sebab itu, Jokowi meminta seluruh aparat kepolisian untuk kembali meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Satu di antaranya, kata Jokowi dengan cara tidak melakukan gaya hidup mewah, terutama di jajaran perwira tinggi.
"Ini yang semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus tahu keadaan, situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati," sambung Jokowi.
Kasus Ferdy Sambo bikin runyam
Di dalam forum yang sama, presiden menyebut anjloknya kepercayaan publik terhadap Polri disebabkan kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.
Jokowi menegaskan bahwa kasus Ferdy Sambo telah membuat institusi Polri jadi runyam.
“Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah,” ujar Jokowi dalam arahannya.