RIAUONLINE - Perlakuan kasar seorang guru terhadap siswa terekam video hingga menjadi sorotan warganet. Video yang diunggah akun Twitter @olvaholvah memperlihatkan seorang guru laki-laki menghajar para siswanya.
Diduga, tindakan itu sebagai hukuman bagi para siswa yang ketahuan bolos pelajarannya. Guru lelaki yang telah sampai lebih dulu di kelas menunggu para siswa itu di depan pintu.
Ia pun tampak memukul siswa tersebut, dan melemparkan tas milik siswa laki-laki itu. Sang guru bahkan mengikuti anak didiknya hingga menonjok wajahnya.
Sementara siswa yang dihajar tampak memelototi gurunya. Hal ini dianggap menantang sampai guru itu terus membentaknya.
"Mau menantang saya?," ujarnya sambil menyuruh siswa tersebut pulang, dikutip dari Suara.com, Selasa, 18 Oktober 2022.
Tak hanya itu, siswa lain yang juga terlambat sampai di kelas tak luput dari tendangan guru. Dengan kasar, guru itu tampak melempar sesuatu yang dipegang siswanya.
"BAPAK GURU INI ADA MASALAH APA? Tolong semua siswa/mahasiswa dokumentasikan kejadian2 begini & jangan takut bersuara. Netizen dipersilahkan... @Kemdikbud_RI @Itjen_Kemdikbud @nadiemmakarim @DivHumas_Polri," ujar akun yang mengunggah video tersebut.
Aksi kekerasan itu diketahui terjadi di SMAN 2 Poso, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kabarnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulteng tengah melakukan penyelidikan terhadap guru itu dan akan dihadapkan dengan kedua siswa untuk menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Menurut Kepala Cabang Disdikbud Sulteng Wilayah III Kabupaten Poso dan Touna, Alwi Achmad Musa, seperti dikutip dari ANTARA, berdasarkan informasi sementara, guru yang diduga sebagai pelaku penganiayaan itu merupakan wali kelas dari dua murid yang menjadi korban, dengan inisial YP.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 13 Oktober 2022, dan berawal dari laporan mengenai lima siswa yang bolos salah satu mata pelajaran di kelasnya. Namun dari lima siswa, hanya tiga yang kembali masuk kelas, sedangkan dua lainnya kembali setelah beberapa saat kemudian.
Video init tentu ramai dikomentari warganet, hingga dibagikan ribuan kali. Tak sedikit yang marah, namun banyak pula yang menormalisasi tindak kekerasan guru terhadap siswa itu.
"Saya SD pernah ditempeleng. SMP juga pernah. Memang karena kesalahan saya Terima kasih atas tamparan2 itu. Itu membuat saya jd disiplin dan tau skala prioritas di masa skrg. Terima kasih guruku," kata @gie_xxxxxx.
"Bolos kelas kayaknya ini. Atau telat masuk kelas kelamaan. Makanya sekarang mah lbh hati2 menindak sesuatu banyak kamera dimana-mana," tambah @el__xxxxxx.
"Kartu Merah! Memukul Kepala! Ini bisa di pidana dengan UU Perlindungan Anak, tidak ada mediasi atau kekeluargaan lagi, krn menendang dan memukul bagian vital dgn resiko gagar otak. Pecat dan pidanakan," ujar @udhaxxxxxx.
"Zaman udah berubah, tingkah laku dan pola pikir harusnya jg ikut berubah, hukuman fisik nyerang organ vital udah ada uu nya, langkah terbaik ngehadepin kenakalan remaja ya ortu panggil ke sekolah dan kasih hukuman non fisik," ujar @bisaxxxxxxx.