LPSK Dibekali 2 Amplop Tebal Usai Bertemu Istri Ferdy Sambo, Duit?

Irjen-Ferdy-Sambo5.jpg
(via suara.com)


RIAU ONLINE - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengungkap petugas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dibekali dua amplop tebal cokelat usai melakukan pemeriksaan psikogis terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Petugas LPSK melakukan pemeriksaan psikologi terhadap Putri Candrawathi di Rumah Dinas Duren Tiga, Selasa, 9 Agustus 2022. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memberi perlindungan terhadap Putri.

Amplop itu diberikan ketiga mereka hendak meninggalkan kediaman Putri setelah pemeriksaan tersebut.

"Dikasih amplop dua, tebal-tebal. Ya, orang tahulah kalau amplop cokelat itu isinya apa? Ya pasti duit," ungkap Mahfud MD, seperti dilansir dari kanal YouTube Liputan6.com, Jumat, 12 Agustus 2022.

Menurut Mahfud MD, dua amplop tebal yang ternyata berisi sejumlah uang itu langsung dikembalikan petugas LPSK.

"Tapi dikembalikan," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, menilai kondisi mental Putri Candrawathi sangat memprihatinkan.



Putri Candrawathi diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Di tambah lagi saat ini sang suami mantan Kadiv Propam Polri telah ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri dengan pasal pembunuhan berencana.

"Kondisi Ibu Putri Candrawathi suka menangis, murung, tidak bisa memberi keterangan. Tentu ada hal lain yang spesifik di observasi oleh psikiater," ucap Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi ke pada awak media di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, mengutip Liputan6.com.

Edwin mengungkapkan, terlepas dari permohonan perlindungannya ke LPSK hal tersebut tidak dapat diabaikan. Mengingat sudah terhitung sebulan dari kejadian penembakan yang menewaskan Brigadir Yoshua.

"Secara pribadi butuh penanganan dokter psikiater. Menurut psikiater kami memang butuh penguatan mental ya dan itu bukan dilakukan oleh psikolog, tapi psikiater karena dia butuh pengobatan," tegas Edwin.

Terlepas dari posisi Putri yang berkaitan dengan proses hukum kata Edwin, situasi psikis mental istri Sambo merupakan suatu kebutuhan untuk segera dipulihkan.

Hal tersebut yang menyebabkan tes assessement terhadap Putri tidak diperlukan lagi. "Iya kita anggap selesai karena nggak bisa dilanjutkan," tutur Edwin.

"Artinya juga menurut pandangan dari psikolog kami kalaupun dilakukan lagi tidak akan banyak yang berubah.Yang dibutuhkan saat ini untuk Putri Candrawathi adalah berobat saat ini," tambahnya.

Meskipun demikian, LPSK meyakini pihak sekadar kebutuhan pelayanan psikologis konseling dan psikiater. Pihak keluarga Putri masih bisa menangani hal tersebut.

"Jadi gak perlu pakai layanan LPSK juga itu selesai lah," imbuh Edwin.