Kopda Muslimin Sempat Ingin Racuni Istri dengan Bunga Kecubung, Ini Bahayanya?

Kopda-Muslimin.jpg
(dok. Kapendam IV/Diponegoro via Suara.com)


Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kapolda Muslimin menjadi dalang atas penembakan istrinya, RW kini menguak fakta baru. Usut punya usut, Kopda Muslimin telah merencanakan cara lain untuk melukai bahkan menghabisi nyawa RW dengan air kecubung.

Dilansir dari suara.com, ide tersebut didapat Muslimin dari salah seorang eksekutor penembak RW yaitu AS alias Gondrong.

Gondrong mengaku bahwa dirinya sempat mengusulkan untuk meracuni air minum RW dengan bunga kecubung, sebagaimana keterangannya di Mapolrestabes Semarang 27 Juli 2022.

Kopda Muslimin telah memunculkan berbagai cara untuk menghabisi nyawa istrinya. Selain meracun dengan bunga kecubung, Muslimin telah mencoba untuk melakukan santet terhadap RW.

Melalui pengakuan Gondrong, Kopda Muslimin getol ingin menghabisi nyawa istrinya lantaran tidak tahan dikekang.

Lantas, seberapa berbahaya racun bunga kecubung untuk manusia? Berikut penjelasannya:



Kecubung atau Datura metel dikenal oleh masyarakat lantaran buahnya dapat membuat orang yang mengkonsumsinya mengalami halusinasi dan euforia berlebih. Hal tersebut disebabkan dari kandungan senyawa kimia berupa senyawa skopolamin dan atropin, sebagaimana dikutip dari buku Mengenal Jenis dan Bahaya Narkoba karya Weni Rahayu.

Selain itu, bagian lain dari tanaman tersebut juga mengandung beberapa senyawa kimia lainnya.

Pohon kecubung sendiri bisa tumbuh mencapai 3 meter dengan daun berwarna hijau, lebar, berbulu dan memiliki sisi yang bergerigi. Bunganya sendiri berbentuk seperti terompet dan dapat mekar pada malam hari.

Bagi yang mengkonsumsinya bisa mengakibatkan halusinasi selama tiga hari. Tidak hanya merasa halusinasi, namun perasaan ketakutan, hingga dehidrasi.

Tanaman tersebut kaya akan senyawa alkaloid yang kerap ditemukan pada tanaman sejenis Belladona, terutama pada bagian bunganya. Bunga kecubung kaya akan kandungan alkaloid yang dapat membuat keracunan ketika masuk ke dalam jaringan tubuh.

Bahaya tanaman kecubung bahkan juga mendapat perhatian dari peneliti mancanegara.

Melansir dari WebMD, terlepas dari masalah keamanan yang serius, orang menggunakan bunga kecubung untuk obat rekreasi yang menginduksi halusinasi dan euforia. Ini juga digunakan untuk asma dan kondisi lain, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung penggunaan ini.

Mengkonsumsi kecubung dan bunganya dapat menyebabkan kebingungan, pupil melebar, haus yang intens, kulit kering, kemerahan, demam, tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat, kesulitan bernapas, halusinasi, gugup, kehilangan ingatan, kejang-kejang, kelumpuhan, koma, dan kematian.

Dilaporkan juga bahwa menghirup senyawa bunga kecubung dapat mengakibatkan gejala iritasi saluran pernafasan, pusing, mual, hingga sensasi berkunang-kunang. Selain itu, kontak terhadap getah kecubung dapat mengakibatkan iritasi, terutama pada mata yang dapat mengakibatkan kebutaan sementara.

Bagi siapapun, tanaman ini tak aman, terlebih sangat berbahaya bagi orang-orang dengan kondisi hamil, menyusui, anak-anak, gagal jantung, sembelit, down sindrom, hingga orang dengan radang usus.