RIAU ONLINE - Renovasi ruang kerja Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah ramai diperbincangkan warganet di Twitter. Pasalnya, renovasi tersebut menelan biaya hingga Rp 6 miliar.
Bukan dari kantorng sendiri, renovasi tersebut ternyata menggunakan dana dari nggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.
Berdasarkan situs lpse.brin.go.id, seperti dilansir dari Suara.com, Senin, 18 Juli 2022, terdapat surat dari Biro Manajemen Barang Milik negara dan Pengadaan. Isinya pengumuman tender dengan pascakualifikasi.
Tender tersebut ditujukan untuk jasa konstruksi renovasi ruang kerja dewan pengarah BRIN. Menurut harga perkiraan sendiri (HPS), nilai renovasi tersebut ialah Rp 6.063.492.327.
"Sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2022," demikian tertulis pada surat yang dikutip Suara.com.
Sebanyak 147 peserta ikut dalam kualifikasi tender renovasi ruang kerja mewah tersebut. Namun situs tersebut tidak mencantumkan nama-nama dari peserta yang dimaksud.
Sebelumnya, renovasi ruang kerja dewan pengarah BRIN itu disampaikan oleh akun Twitter @brin_watch. Salah satu yang bakal menikmati ruang kerja tersebut ialah Megawati Soekarnoputri selaku ketua dewan pengarah BRIN.
Dengan kalimat satir, mereka menilai kalau ruangan hasil revonasi nantinya akan setara dengan ruangan kerja milik Elon Musk.
"Akhirnya Dewan Pengarah BRIN akan memiliki ruang kerja yang setara dengan ruang kerja Elon Musk, semoga bisa membawa riset BRIN setara dengan riset riset Tesla dan SpaceX, semangat," cuit @brin_watch.
Sementara itu, warganet lainnya ada yang mengunggah kutipan layar Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) terkait jasa konstruksi renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN. Dengan kode tender 7167760, renovasi ruang kerja Megawati tersebut mencapai Rp 6.109.000.000.
Jika merujuk pada keterangan dari LPSE BRIN, dana tersebut berasal dari APBN tahun anggaran 2022.
Desain dari ruang kerja Megawati juga tampak begitu mewah. Bahkan terdapat desain yang memperlihatkan ruangan untuk tidur karena dilengkapi tempat tidur serta meja rias layaknya sebuah ruangan di rumah.
Ruangan itu lantas disebut sebagai ruang istirahat ketua.
Unggahan @brin_watch tersebut lantas mengundang beragam komentar dari warganet. Salah seorang warganet menyebut kalau para peneliti BRIN saja tidak memiliki ruangan, berbeda dengan pimpinan yang harus memiliki ruang kerja senilai Rp 6 miliar.
"Padahal penelitinya enggak punya ruangan, meja kerja pun suruh cari masing-masing, tapi dewan pengarahnya malah bikin ruangan mewah," tutur seorang warganet.