RIAU ONLINE - Insiden baku tembak dua polisi di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, menewaskan Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Brigadir J tewas ditembak peluru dari senjata yang digunakan Bharada E.
Hasil autopsi sementara menyebutkan Brigadir J mendapat 7 luka tembakan, sedangkan Bharada E tak terkena sama sekali.
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menyampaikan posisi Bharada E saat baku tembak lebih tinggi, sehingga terlindungi dari tembakan Brigdir J.
Keterangan dari kepolisian menyebutkan aksi baku tembak berawal saat Brigadir J masuk dalam kamar Irjen Ferdy Sambo. Saat itu istri Irjen Ferdy tengah beristirahat. Brigadir J dituduh melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke arah istri Irjen Ferdy.
stri Irjen Ferdy ini sempat berteriak sehingga terdengar oleh Bharada E yang sedang berada di lantai atas. Bharada E langsung menghampiri arah teriakan.
Saat tiba di lokasi teriakan, Bharada E bertanya mengenai apa yang terjadi. Namun Brigadir J justru mengeluarkan tembakan ke Bharada E sehingga terjadi aksi baku tembak, seperti dilansir dari Suara.com, Kamis, 14 Juli 2022.
Profil Bharada E
Brigadir merupakan pangkat kepolisian golongan bintara atau sersan jika di lingkungan TNI. Sedangkan Bharada adalah akronim dari Bhayangkara dua.
Pangkat Bharada E masuk kategori Tamtama. Di dunia kepolisian, pangkat Brigadir J lebih tinggi dari Bharada E.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, dalam konferensi pers, Selasa, 12 Juli 2022, mengungkap Bharada E merupakan penembak nomor satu di Resimen I Pasukan Pelopor di jajaran Korps Brimob.
Menurut Kombes Budhi, Bharada E juga salah satu instruktur vertikal rescue, yakni pelatih teknik evakuasi dari titik rendah menuju titik tinggi, atau sebaliknya. Keahlian Bharada E tersebut juga bisa diaplikasikan pada medan curam atau vertical, baik itu dalam kondisi kering maupun basah.
Bharada E bertugas sebagai ajudan pribadi Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Namun, pada saat kejadian Bharada E tidak ikut mendampingi Ferdy Sambo menjalani tes PCR.
Saat itu, kata Kombes Budhi, Bharada E diminta untuk mengawal putra Ferdy Sambo yang dijadwalkan pulang dari luar kota dan berencana singgah sementara di rumah dinas.
Saat peristiwa baku tembak dengan Brigadir J terjadi, Bharada E menggunakan senjata api jenis Glock 17 dengan lima buah peluru yang dimuntahkan.