Pernah Jadi Anak Buah Soekarno dan Soeharto, Pendeta Yesaya Pariadji Meninggal

Pendeta-Yesaya-Pariadji.jpg
((instagram/@pustaka_lewi))

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pendiri Gereja Tiberias Indonesia, Pendeta Yesaya Pariadji telah tutup usia. Pendeta Yesaya Pariadji merupakan sosok yang penting bagi pendirian Gereja Tiberias Indonesia.

Bertahun-tahun sebelumnya sebelum menjadi bapak pendiri Gereja Tiberias Ministry, Pendeta Yesaya sempat bekerja dengan Presiden Soekarno dan Soeharto di Istana Negara.

Tidak diketahui apa penyebabnya meninggal dunia, namun sosok Pendeta Yesaya diketahui berperan aktif dalam pendirian Tiberias Ministry Indonesia.

Berikut adalah profil Pendeta Yesasa Pariadji selengkapnya:

Pendeta Yesaya Pariadji lahir pada tanggal 11 Desember 1949. Sebelum berkarir sebagai pendeta, Yesaya muda pernah bekerja di lingkungan istana kepresidenan.

Tak tanggung-tanggung, Yesaya pariadji yang dikenal cerdas ini, pernah bekerja dengan dua presiden berturut-turut, yakni Presiden Soekarno dan Soeharto.

Ketika itu ia dipercaya untuk menempati posisi di badan bagian Kerumahtanggaan Istana presiden. Setelah itu, ia juga pernah memegang jabatan chairman di sejumlah bank dan beberapa perusahaan internasional.



Pada 1985, ia mengalami kejadian spiritual yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Saat itu Yesaya Pariadji mengaku berjumpa langsung dengan Yesus Kristus.

Ketika itu ia diperintahkan Tuhan untuk membaca Alkitab, namun ie menolak. Usai peristiwa itu, ia pernah mengalami kelumpuhan. Dan pada saat itu Yesaya Pariadji mulai membaca Alkitab, dan tak disangka ia sembuh.

Peristiwa itu membuat imannya semakin kuat, dan lalu ia mendirikan Tiberias pada 1987. Setelah Tiberias Ministry berdiri, persekutuan doa dimulai dari kebaktian perdana persekutuan doa di kantor-kantor, restoran-restoran, serta apotik yang di peloporinya oleh istrinya pendeta Darbi Pariadji.

Seiring berjalannya waktu, Gereja Tiberias Indonesia atau Tiberias Ministry berkembang dengan pesat. Hingga kini Gereja Tiberias Indonesia memiliki sejumlah cabang di dua belas provinsi dan tiga negara.

Selain gereja, Yesaya Pariadji juga mengembangkan layanannya ke ranah pendidikan, dengan mendirikan Sekolah Tinggi Teologia Tiberias dan Sekolah Alkitab Tiberias yang ada di Jakarta.

Salah satu ciri khas dari pelayanan Gereja Tiberias Indonesia adalah pelayanan Kesembuhan Ilahi, melalui Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

Karena itu, salah satu tugas Gereja Tiberias adalah membuktikan kebenaran Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang Maha Kuasa, dengan membuktikannya melalui sejumlah mukjizat-Nya.


Pada 5 Mei 2022, Pendeta Yesaya pariadji tutup usia. Belum dketahui pasti penyebab kepergiannya. Namun yang pasti ia meninggalkan kita semua pada usia 72 tahun.

Rencana indah dan tutup peti bakal digelar pada Jum,at (06/05/2022) yanga akan disiarkan secara daring pada pukul 08.00 WIB dikutip dari suara.com

"Ibadah pelepasan dan tutup peti disiarkan secara live streaming pada Jumat, 6 Mei 2022, jam 08.00 WIB. Youtube: Gereja Tiberias Indonesia," demikian pengumuman dari situs Gereja Tiberias.