RIAU ONLINE, SEMARANG-Jawa Tengah ditetapkan menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa Pada tahun 2021 berdasarkan dari produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita.
Melansir Suara.com, hal tersebut menelaah data yang diunggah oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
PDRB per kapita atau rata-rata pendapatan penduduk Jawa Tengah sejumlah Rp 38,67 juta per tahun pada 2021.
Memiliki angka tersebut, maka Jawa Tengah menduduki provinsi dengan nominal terendah di pulau Jawa di bawah Provinsi DIY, Jawa Barat dan Banten.
Buntut hal tersebut, publik beramai-ramai menyebut kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selama dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah hanyalah pencitraan semata.
Menurut penuturan publik, Ganjar selama memimpin Jawa Tengah bekerja demi pencitraan karena tak membawa hasil nyata.
Hal tersebut diketahui dari digaungkannya tagar #GanjarPencitraan di jejaring media sosial Twitter.
Menurut pantauan Beritahits.id pada Rabu (30/03/2022) pukul 15.00 WIB, tagar #GanjarPencitraan menduduki salah satu tren populer di Twitter.
"Ndoro jenengan kelihatannya sibuk. Tapi hasil semu. Maaf nggeh ndoro. ini fakta," tulis @clo***.
"Lah perasaan 2 periode, terus ngapain aja?" komentar @dar***.
Tagar Ganjar Pencitraan trending usai Jawa Tengah ditetapkan sebagai provinsi termiskin di pulau Jawa (Twitter)
"Rakyat enggak butuh pencitraan, yang dibutuhkan aksi nyata seorang pemimpin. Kalau cuma tindakan sporadis buat apa?" kata @andi***.
"Mungkin targetnya bukna pengentarasan kemiskinan rakyat Jateng tapi ada target lain. Mudah-mudahan tidak berkata "nanti kalau sudah jadi RI 1 akan lebih mengentasakan kemiskinan rakyat Jateng"," imbuh @Anw****.
"Jujur saya orang Jateng, enggak enak banget disebut provinsi termiskin. Padahal katanya gubernurnya hebat," timpal @Tri****.
"Jujur saya sangat enggak suka Rizal Ramli. Tapi soal kemiskinan di Jateng saya sepedapat dengan dia," tambah @ana***.
Beberapa publik mengatakan bahwa adanya desas desus Ganjar Pronowo disebut kebelet untuk masuk ke Pilpres 2024.
Hal itu pun ikut dibicarakan oleh pakar ekonom senior Rizal Ramli dengan menyemprot langsung Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Ada yang kebelet nyopras-nyapres, ancang-ancang jadi boneka baru oligarki modal polling dan media berbayar. Bikin maju Jateng dan ngurus desa Wadas aja ndak becus. Kepriye toh," tulis Rizal Ramli melalui akun resmi Twitternya.
Cuitan Rizal Ramli pun sontak dibanjiri beragam tanggapan dari publik.
Kebanyakan publik juga ikut berkomentar terkait kepemimpinan Ganjar Pranowo.